Ranumnya Dosa di Balik Tirai
rti turut merayakan pernikahan mereka yang megah. Semua persiapan berjalan sempurna, dari gaun pengantin Nayla yang dirancang dengan indah oleh desainer ternama, hingga dekorasi pernikahan yan
, rasa haru dan bahagia bercampur menjadi satu. Di luar sana, keluarga dan teman-teman mereka berkumpul, menantikan kedatangan mempelai wanita. Tapi Nayla tak bisa berpaling dari satu orang
pan meja akad, mengenakan jas pengantin yang sempurna, dengan senyum penuh arti yang hanya bisa ia berikan kepada Nayla. Setiap langkah Nayla terasa begitu lambat, seolah-olah waktu berhenti untu
hanya ada mereka berdua di dalam dunia ini. "Aku janji akan selalu mencintaimu, Nayla, dalam keadaan apapun," kata Adrian dengan suara penuh ketulusan. Nayla menggenggam
cinta yang mengalir begitu tulus di antara mereka. Setiap mata yang menyaksikan mereka merasa terharu, seolah-olah mereka menjadi saksi dari sebuah kis
reka sebagai pasangan. Nayla dan Adrian berbagi tawa, berfoto bersama, dan menikmati setiap momen dengan penuh kebahagiaan. Nayla merasa seolah-olah di
malam hari, tetapi tidak ada yang lebih terang dari sinar kebahagiaan yang ada di mata mereka. "Kita akan selalu bersama, bukan?" tanya Nayla, suaranya penuh d
h Adrian. Setiap sudut rumah ini dipenuhi dengan kenangan mereka-foto-foto mereka berdua, barang-barang yang mereka pilih bersama, dan sebuah ruangan kecil yang mereka persiapkan untuk anak-anak mereka kelak. Adrian menarik
ngan erat, menenangkan hatinya yang penuh dengan kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Aku ingin menjalani hidup ini denganmu, Nayla. Setiap detik, setiap menit, h
yang bisa merusak kebahagiaan mereka-sampai suatu hari, Adrian membawa Nayla ke tempat yang sangat spesial, tempat pertama kali mereka bertemu di kampus. Mereka duduk bersama, mengenang
u bahwa di sisi Adrian, dia akan selalu menemukan kebahagiaan yang tak tergantikan. Dengan segala impian dan janji mereka, mereka me
i, berbagi cerita masa lalu dan mimpi-mimpi yang mereka ingin capai. Adrian selalu membuat Nayla merasa begitu berarti, dan setiap kali dia menatap matanya, dia melihat cinta yang tak tergoyahkan. "Kamu adal
ma kali mereka bertemu. Setiap kali mereka melewati tempat itu, mereka berbicara tentang pertama kali mereka saling bertemu, tentang betapa tak terduga dan indahnya cinta mereka berkembang. "Kamu tahu, Nayla,"
pengorbanan yang membuat mereka bisa sampai sejauh ini. Adrian selalu ada untuknya, baik dalam suka maupun duka. Ketika Nayla merasa tertekan dengan pekerjaannya, Adrian adalah orang pertama yang memberinya d
berdua menghadapi masalah, mereka menyelesaikannya dengan komunikasi dan cinta. Tidak ada ruang untuk keraguan dalam hubungan mereka. Mereka saling melengkapi, seperti dua potongan puzzle yang tak bisa d
hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Di bawah sinar matahari, mereka berjalan di pantai, menikmati deburan ombak yang lembut. "Aku ingin kita berdua terus seperti ini," kata Adrian, menggenggam tangan Nayla den
dua berada di ruangan yang sama, segala yang lain tampak tak penting. Mereka saling bertukar pandangan penuh arti, berbicara tanpa kata-kata, hanya melalui sentuhan tangan atau tatapan mata yan
asa depan mereka berdasarkan kepercayaan dan komitmen yang tak tergoyahkan. Tidak ada yang bisa memisahkan mereka, bahkan oleh apap
elah mereka capai, dan dia menyadari betapa beruntungnya dia bisa memiliki kehidupan seperti ini. "Adrian," katanya, "Aku merasa kita sudah memiliki s
reka. Di setiap sudut rumah mereka, ada kenangan-kenangan indah yang mengingatkan mereka tentang betapa jauh perjalanan merek
n mereka. Sesuatu yang tak pernah ia duga akan mengganggu kebahagiaan mereka yang sempurna. Ada sosok yang perlahan mendekat, mengintip di balik bayang-