Kumpulan Ranjang panas
n ada jam kuliah, emang kamu gak tau?" jawab Vebi tanpa beranjak dan tetap dalam posisi telungkup menikmati tontonan di layar kaca. "gak, dia gak ngabarin gue.
mendung banget." jawab Sandi. seraya merebahkan tubuhnya di dekat Vebi. "Kan masih lama San, ini baru jam satu. Pacar lo balik masih nanti jam empat." "gue capek kalau musti bolak balik Veb." "hmm, terserah lo deh." jawab Vebi acuh sembari fokus pada layar tv di depannya. Ia sudah begitu lama ingin menonton drama cina pilihannya. "gue boleh ikut nonton Veb." ucap Sandi kemudian sambil mendekatkan tubuhnya di dekat Vebi. "boleh, tapi jangan berisik." jawab Vebi tanpa menoleh. Sandi sendir
karena mati lampu. Ruangan pun
sih dari temannya mencoba untuk mengingatkan Sandi sambil menahan tangan Sandi dan meletakan ponselnya di lantai. "San, lo pacar Intan." Ucap Vebi seraya menahan tangan Sandi. "Intan gak akan tau selama kita gak cerita Veb." jawab Sandi dengan lembut seraya mendekatkan wajahnya dalam kegelapan. "tapi San." belum sempat Vebi melanjutkan ucapannya Sandi telah melumat bibirnya dengan lembut. Vebi mencoba menepis namun Sandi menahannya. keduanya pun lantas saling melumat. Tangan Sandi perlahan meremas dengan lembut dua bongkahan sekal milik Vebi, membuat nafas Vebi tak beraturan. jemarinya dengan nakal mencari bagian puting dan membelainya dari luar bh yang membuat Vebi begitu terangsang. Vebi merasa miliknya mulai basah, perlahan Sandi mengangkat kaos yang ia kenakan dan mengeluarkan payudara Vebi, bibirnya mulai mencecap secara bergantian puting Vebi yang berwarna coklat itu. Vebi semakin tak tahan, miliknya terasa semakin basah. Sandi yang merasakan setiap geliatan tubuh Vebi mengarahkan tan
andi dengan lahap dan lidahnya terus menyapu batang, hingga memainkan satu persatu buah zakar sandi secara bergantian. "oh yes baby." lenguh Sandi merasakan nikmatnya sapuan lidah Vebi, Vebi bahkan lebih jago dibanding Intan. "ooouh, lo pinter banget nyepong Veb." racaunya sambil terus merintih nikmat. Vebi sendiri fokus menikmati pen*s Sandi yang lebih besar dari pen*s mantan pacarnya. ia kemudian duduk diatas Sandi sambil melepas kaosnya yang sudah berantakan dan memasukan pen*s Sandi kedalam Vag*nanya. "oh shit Veb, hangat Veb." ucap Sandi saat pen*snya tenggelam di dalam goa milik Vebi. "oooouh...San, ooouh." lenguh Vebi nikmat seraya menggoyangk
kemudian bangkit dan mengangkat kaki Vebi ke atas lengan n
h...saya
lah kaki nya dan memiringkan tubuh nya, Sandy y
ouhhh shi
sihnya itu terasa menghuj
isi Vebi menjadi menungging, kemudian memasukan kembali pen*s nya dan memompa deng
penuh perasaan sembari kedua tangan nya me
t untuk dijelaskan. Vebi sendiri terus mengerang di bawah tak perduli dengan siapa pria yang
mencekramnya kuat kuat saat menyadari pen*snya mulai berk
berbalik badan mengulum pen*s Sandy membuat mata Sandy terbelalak dan mene
ampir gila dan memompa pen*snya
pun menelan habis sperma milik Sandy dan kemudian menjilati sisa sisa sperma yang ada di batang p
i ranjang. Sedang Vebi kemudian mengecup bibir San
a dan Intan pun sampai kos kosan, dimana Vebi berada