icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
DI BALIK KEBAHAGIAAN PALSU

DI BALIK KEBAHAGIAAN PALSU

Penulis: MASPANG
icon

Bab 1 Pernikahan yang Tampak Sempurna

Jumlah Kata:1001    |    Dirilis Pada: 25/11/2024

Adrian dan Rania. Mereka baru saja selesai mengadakan makan malam keluarga kecil untuk merayakan ulang tahu

r-benar pasangan panutan," ujar Tante Marni,

khir. "Terima kasih, Tante. Semua ini berkat Adrian juga, kok," jawabnya sambil merangkul len

sa," ucapnya sambil menatap tamu-tamu mereka. Semua orang tersenyum, menganggap momen itu ro

bersihkan meja makan, sementara Adrian duduk di sofa dengan wajah lelah.

eres?" tanya Rania dengan nada da

u. Lagi balas pesan kerjaan, penting," ja

hir ini, Adrian lebih sering menghabiskan waktu dengan ponselnya daripada berbicara deng

ya terus melayang ke masa-masa awal pernikahan mereka. Dulu, Adrian selalu perh

sering sibuk sendiri. Rania

ran ke Bali? Kamu bilang, kalau kita bisa melewati tiga tahun per

ksa email hanya bergumam,

dar nggak, kita udah jar

capek. Hari ini udah cukup panjang, dan aku cuma ma

ini, tapi ia tak ingin terus diam saja. "Kalau kita terus begini, Adr

ing tanpa menjawab. "Aku cuma butuh waktu,

ata yang menggenang. Ia merasa sendirian,

idupan tampak sempurna. Namun, di dalamnya, retakan kecil mulai te

bisa bertanya-tanya: Apa yang seben

isi ranjangnya, memandang langit-langit dengan pikiran yang kacau. Ia mengingat kemba

, ponselnya yang tergeletak di meja kecil sebelah tempat tidur terus berget

rik napas panjang, mencoba mengusir pikiran buruk, tapi

iam. Ponsel itu masih bergetar sekali lagi. Dengan tangan gemetar, ia meraih ponsel Adrian.

pi notifikasi di layar cukup untuk

enti mikirin kamu. Kita ha

rnah lihat beberapa bulan lalu di ponsel Adrian. Saat itu, Adrian beralasan bahwa Maya

sentak. Ia segera meletakkan ponsel itu kembali, berusaha terlihat santai.

p Rania dengan alis terangkat

emosi yang hampir meledak. "Aku

"Rania, kita sudah bicara soal ini. Maya

idak terdengar seperti teriakan. "Adrian, teman kerja nggak meng

jelas gugup. "Kamu salah paham. Pesan

dia? Kenapa semua ini harus disembunyikan?" Air mata mulai mengalir di pipinya, tetapi suaranya tetap tegas. "Kamu tahu, Adrian, ak

hu apa yang harus aku jelaskan. Aku... cuma butuh

Kamu butuh ruang untuk apa? Untuk teru

an itu menjadi jawaban yang lebih

harap ada sesuatu-apa saja-yang bisa membuktikan bahwa dirinya salah. Ta

ya dingin, datar. Ia berbalik dan keluar dari kamar,

atan mengalir deras, tapi di sudut hatinya, ada tekad baru yang perlahan muncul. Jik

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka