icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CEO: Kepincut Cinta Biduan Cantik

Bab 3 Bertemu Lagi

Jumlah Kata:1413    |    Dirilis Pada: 19/11/2024

lang tahun ke-10, sebuah acara besar yang dihadiri oleh kolega, mitra bisnis, dan beberapa tokoh terkenal. Dekorasi mewah

penyanyi, tapi juga harus membawakan beberapa lagu khusus yang diminta oleh panitia. Gaun biru tua ya

i bukan pertama kali, kan?" Mbak Le

bak. Aku cuma... nggak biasa ta

ng jatuh cinta," Mbak Leni tersenyum lebar, memberi tepukan lemb

dengan beberapa rekan bisnisnya, wajahnya tetap dingin dan serius seperti biasanya. Kehadirannya membuat Rania sedikit te

pada pembicaraan dengan koleganya, matanya sesekali melirik ke arah panggung. Ada ses

adi hening. Suaranya mengalun lembut, membawakan lagu yang penuh emosi. Semua mat

buk. Para tamu kembali ke percakapan mereka, dan Rania melangk

a panitia acara mendekati

i, tapi ada masalah," k

ania bertanya, me

uk lagu terakhir nggak bisa datang.

pernah berlatih untuk lagu itu. "

taan khusus, penampilannya harus emosional karen

merasa tidak cukup siap. Namun, melihat wajah pa

ang kebetulan berada di dekatnya memperhatikan k

k yakin dengan lagu i

anya ingin memastikan semuanya berjalan lancar.

akin, lebih baik tidak usah memaksakan diri

erima kasih atas peringatannya, Pak Dimas, tapi saya tah

tegasan Rania. "Baiklah. Semoga berhasil,

enangkan diri. Ia tidak akan membiarkan

-

ng, napasnya sedikit berat. Namun, saat ia mulai bernyanyi, semua keraguan perlahan mengh

a. Penampilan Rania kali ini berbeda. Ia bisa merasakan emosi yang mendalam

ahkan berdiri, memberikan penghormatan atas penampilan yang luar biasa. Rania membungk

i ke ruang ganti, Dimas sudah m

" katanya, nada suaranya leb

nia singkat, masih menco

as. "Anda punya bakat besar. Tapi saya masi

rena saya harus. Saya punya tujuan, dan in

ania bukan wanita biasa. Ada sesuatu yang membuatnya berbeda-keteguhan, keb

Anda selalu mulus," katanya ak

dalam hatinya, ia tahu ini bukan akhir dari pertemuan mereka. Ada sesuatu tentang

-

os, ia duduk di depan cermin kecil

a bayangannya sendiri. "Kenapa dia selalu terlih

ya. Dimas hanyalah salah satu dari banyak orang yang ia temui d

imas telah meninggalkan jejak yang sulit diabaikan. Jejak

ela, memandangi jalan-jalan kota yang dipenuhi lampu neon. Namun, pikirannya tidak ada di sana. Sosok Rania terus munc

a sendiri. Biasanya, wanita yang ia temui di acara-acara formal ini selalu bersikap manis, mencoba mencari celah u

seorang penyanyi, tamu yang kebetulan ada di acara itu. Tidak ada hubungannya dengank

agi di benaknya. "Apa tujuan itu? Kenapa dia memilih jalu

uaranya, seolah-olah ia memahami makna lagu itu lebih dalam daripada siapa pun di ruangan itu. Bahkan dir

sa penasaran biasa. Namun, dalam hati kecilnya, ia tahu itu lebih dari itu. Mungkin karena ia melihat sedikit diriny

i yang besar, sebelum semuanya hancur karena pengkhianatan dan kehilangan. Setelah istrinya meninggal, hidup Dimas

ta-itu terlalu jauh dari pikirannya. Namun, lebih kepada rasa ingin tahu.

ke dalam, disambut oleh suasana hening yang selalu menemaninya sejak keperg

a Naira terd

erempuannya itu. "Kamu belum t

gadis kecil itu, tersenyum ceria mesk

a, mengusap kepala putrinya yang lemb

agi?" tanya Naira tiba-tiba,

s akhirnya. "Kena

bagus," Naira tersenyum lagi.

an Naira tidur, ia kembali ke ruang kerjanya, duduk di depan meja besar yan

ambat, ia akan menemukan jawabannya. Rania telah membuka pintu kecil di dalam hatinya yang selama ini terkunci rap

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka