Om Kutunggu Dudanya
i di meja. Mereka melahap makan malam yang terlambat ini dengan penuh nikmat
alqis berucap dengan mata berbinar. "Orangnya masih muda, tapi katanya udah duda." Sambil b
eranan. Ia yakin informasi yang diberikan Balqis selalu
makanya," jawab Ba
ut nimbrung. Menyeruput es jeruk dalam gelasnya, dan kemud
enyerong. Acara makannya ia hentikan sementara, demi menambah kesan serius dalam ceritanya. Diteguknya es jeruk da
dia terus nggak bisa berpaling. Dia itu sudah jadi idola di kantor mereka sejak sebelum naik jabatan jadi pimpinan. Cegil dan cemut-nya banyak, tapi
dah macam CEO-CEO muda di drama-drama gitu, ya Qis. Emangnya ada ya manusia nyata ka
nya dan memberikan respon seperlunya saja. Balqis dan Vasthi lebih banyak membicarakan so
apun dan bagaimanapun modelnya. Beban hidupnya sendiri sudah sangat banyak, menyita seluruh hati dan pikirannya. Baginya lebih e
uar dalam keadaan yang jauh lebih segar. Pulang tengah malam sama sekali tidak mencegahnya untuk mandi, karena bag
tuk kembali diisi dayanya. Kamari membaringkan tubuh lelahnya di atas kasur, memejamkan matanya meski
n lalu, kenangan yang mengajarkan padanya apa arti mencintai namun tidak dapat memiliki. Masa dimana ia begitu muda da
jauh dari rumahnya. Rumah mereka berada di pemukiman kompleks padat namun tidak kumuh. Barisan rumah deng
10 tahun lebih tua darinya. Kamari muda yang baru pertama kali menyukai lawan jenis, tanpa rasa malu meng
am kondisi patah hati pertamanya. Mereka menikah tepat di hari ulang tahun Kamari yang ke 17 tahun. Dan kini usia Kama
n otak encer serta pekerjaan sampingannya yang sebagai seorang freelancer, mudah sekali mendapatkan pasangan. Sayangnya, kehidupan membuatnya meny
gan banyak ngayal Kamari, besok kamu harus kerja lagi buat makan," gum
embulan mendampingi bumi menjalankan harinya. Satu per satu geliat e
tinggi di kalangan para pegawai perempuan, membuat para SPG yang menjadi freelancer pada pameran ini ikut penasaran. Dari pagi, sebelum pameran dimulai, mereka sudah bergosip di ruan
u sama dia," ujar
deg-degan," uj
uga ternyata. Sialnya, aku shift pagi hari ini, cuma tugas empat jam. Jadi,
memperbaiki riasannya dan mencolek hidung Vasthi. "Kerja dulu Neng,
terlihat memoles make-up mereka dengan lebih rajin. Tidak hanya SPG, namun para pegawai Perempuan juga demikian. Sayangnya Vasthi t
usahaan pengembang property begini. Kamari sendiri, merasa tidak ada yang perlu ia tunggu. Ia tidak mengenal pimpinan perusahaan, dan
us ingin meremas tangannya. Untung saja ia bisa menahan diri untuk tidak menendang kemaluannya. Meski sebenarn
hall. Terlihat mereka masuk bersamaan, mengikuti seorang laki-laki yang berkeliling dan menuju ke stand mereka yang berada di palin
a ditumpahkan oleh anak kecil dari salah seorang pengunjung. Untung saja orangtua anak itu segera memi
sih berjalan melalui beberapa stand lainnya. Orang-orang itu mendekat tanpa ia menyadari
ni sudah dua kali ikut event kita. Eh, Kam
ih bisa dihilangkan dengan tissue basah." Ia membalikkan tubuh, terbelalak
ut sang Manajer, mengabaikan
pnya. Ia mengenali siapa laki-laki itu dan mulutnya mendadak terkunci. Limbung tubuhnya sesaat, andai saja dia masi
ara riang. Beberapa pejabat yang ikut mendampingi sempat mengedipkan mata beberapa kali, me
n? Kenapa kamu kerja di sini ng
dang dengan bingung, kemudian memandang Kamari dan Liam bergantian. Tidak terkecual