icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SAMPAI WAKTU MEMISAHKAN

Bab 2 Ikatan yang Meningkat

Jumlah Kata:1720    |    Dirilis Pada: 15/11/2024

terlihat jelas. Meskipun perbedaan budaya yang ada selalu menjadi penghalang kecil dalam percakapan mereka, Ria mulai merasakan kenyamanan yang belum pernah dia rasakan se

hi setelah kuliah. Udara segar menyelimuti tubuh mereka, dan meskipun mereka berdua sibuk dengan dunia masing-masing, ada semacam kete

Dimas, membuka pembicaraan sambil menye

dengan nada sedikit datar. "Orang tuaku... mereka selalu sibuk dengan adat dan tradisi. Kadang aku meras

di rumah, lebih banyak diam dan ngikutin apa kata orang tua. Bukan karena aku takut, tapi

beda dari kehidupannya. "Pernikahan, ya? Kamu udah pernah ngobrolin itu

ernah. Tapi mereka lebih suka kalau aku menikah dengan orang yang punya latar bela

lang, kalau aku mau bahagia, aku harus mengikuti tradisi. Yang

nya seperti beban besar, ya?" tany

up sesuai dengan yang mereka harapkan. Terkadang, aku jadi bingung ant

nnya. "Aku paham. Tapi, Ria... kita kan hidup untuk diri kita sendiri, bukan? Kalau

ata-kata Dimas. "Mungkin kamu benar. Aku cuma... takut,

lembut. "Tapi, jangan biarkan ketakutan itu meng

tungnya berdebar lebih cepat dari biasanya. Kata-kata Dimas bukan hanya sekadar penghiburan. Seperti ad

aman kampus yang sepi, atau sekadar berkeliling kota untuk membeli camilan yang mereka sukai. Setiap pertemuan semakin membuat

erjakan tugas bersama di perpustakaan, D

ang hubungan ini. Aku cuma mau bilang, aku nggak akan paksa kamu untuk memilih antara keluarga atau aku. Aku

tegangan yang menyelimutinya. Dia tidak tahu harus berkata apa. Semua perasaan y

a pelan. "Tapi... kita punya banyak perbedaan, kan? A

sa menjamin apa yang akan terjadi nanti, tapi aku hanya in

mengambil langkah ini. Ia merasa terjepit antara keluarga yang sangat menj

adang kita harus berani memilih jalan yang nggak selalu mudah. Aku nggak b

ok hatinya yang selama ini terkunci rapat. Bagaimana bisa dia mengabaikan perasaan ini?

s, "Selama kamu butuh waktu untuk me

gan mata yang mulai b

tahu kita mungkin belum siap untuk mengambil langkah

diri Dimas yang membuatnya merasa aman. Tanpa kata-kata yang lebih banyak, mereka berjalan

akin sepi, hanya beberapa pasang mata yang masih terlihat sibuk dengan aktivitas mereka. Tak ada banyak kata yang terucap di antara mereka, tetapi ketegangan yang mengali

gu sesuatu. Sejak percakapan mereka tadi, dia merasa ada sesuatu yang berub

lembut, namun ada kegelisahan yang bisa terdengar. "Berj

it keheranan. "Apa maksud ka

ku takut, Dimas. Takut kalau nanti aku akan memilih kamu, tapi keluarga dan orang-orang y

aku nggak akan memaksamu untuk memilih. Aku tahu semuanya nggak mudah, dan perasaan kita mungkin harus melewati banyak ujian. Tapi aku cuma ingin bilang, apa pun yang

ar. Selama ini, dia selalu berpikir bahwa perbedaan adalah hal yang bisa membuat jarak di antara mere

na dengan keluargaku?" Ria bertanya, suara hamp

luarga kamu, dan aku nggak bisa memaksamu untuk memilih. Tapi aku bisa pastikan, kalau kamu memilih aku, aku akan berju

embuatnya ragu untuk menahan perasaan yang selama ini ia pendam. Namun, dia tahu bahwa perasaan itu bukan hanya

katanya. "Aku nggak tahu bagaimana mereka akan menerimamu. Keluargaku sa

ntuk kita menerima satu sama lain? Kadang, kita nggak bisa mengubah apa yang sudah tertanam dalam keluarga kita, tapi kita bisa m

a. "Tapi aku nggak bisa begitu saja menanggalkan kelua

samu untuk memilih antara aku dan keluarga. Itu bukan keputusan yang mudah.

ya sedikit berkurang, meskipun hati kecilnya masih diliputi kekhawatiran. Dia tahu Dimas sedang berusaha meyakinkannya, tap

ata pelan, menunduk, meremas ujung bajunya. "Aku butuh

mbil waktu kamu, Ria. Aku nggak akan kemana-mana. Aku hanya i

gungan yang bercampur. Ada ketakutan di sana, tetapi juga sebuah keyakinan yang

r Ria, suara sedikit berge

i tangan Ria, namun ada kehangatan yang masih terasa. "Aku per

saikan antara mereka, langkah kaki mereka terasa lebih ringan, lebih pasti. Perasaan yang selama ini

ada satu hal yang pasti-dia tidak sendirian. Dan bersama Dimas, dia me

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka