icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DILEMA Antara Nyaman dan Cinta

Bab 4 Pertengkaran

Jumlah Kata:954    |    Dirilis Pada: 07/11/2024

A

tengk

ja aku segera bergegas menjemput Nana dan an

ah kemana dia pergi, dia sama sekali tidak men

ak-anak kok ditinggal?"

an ke rumah temennya, dia cuma bi

g memanggil anak-anak dan bermain bersama mereka. Menjelang

a yang seperti sangat bahagia setelah seharian k

kamu sudah janji hari ini aku jemput pulang ke rumah," tan

di dulu," jawabnya sambil tidak melihat m

ya seperti itu, sebenarnya hatiku ingin sekali marah tapi aku tahan karena sedang di tem

gal. Setelah pulang dari masjid, aku disuguhkan kopi dan gorengan oleh ibu mertuaku. Setiap

idak pandai memasak, apalagi setelah aku belikan sebuah handphone, dia selalu fokus terhada

a yang lagi senyum-senyum sendiri, sedangkan anak-

pun lalu menghampirinya dan mengambil handphone yang sedang ia mainkan

ambil barang orang jangan mai

g harus kamu hargai, hanya mengambil handphone

ahnya yang penu

k suka aku sepert

ada di hadapanmu, sering aku tegaskan juga kan di saat ada aku

u mau tidur, sini handphone aku," jawab Nana sambil m

ada lamunan ada apa sebenarnya yang terjadi, kenapa dia bersikap seakan-akan

dah tidur di kamar neneknya. Lalu aku bergegas masuk ke dalam kamar.Tiba-tiba p

rapa ini, asyik banget lagi ch

jawab nan

di sampingnya yang membelakangiku. Diam-

gin, mau gak?" Nana pun membalikan badannya, aku fikir dia juga mau mel

magrib, harusnya kamu tuh ngerti jangan cuma

sesekali dilayani sama kamu, lagian kamu tinggal diam s

jawab Nana sambil membalikka

ggerayangi bagian sensitif Nana, dia menolak dan mengempiska

nya, dan dia pun membalikkan badan dan seketika melayangkan

bilang, aku tuh capek, capek

ernah melakukan hubungan suami istri, kamu ini kerasukan seta

g ia kenakan, ia langsung menarik kembali celananya ke atas. Kemudian ia terbangun dan lari ke ruang ta

oleh kamu. Apa aku harus sabar terus menahan ego kamu yang sudah k

apun, sudah kutegaskan kalau aku capek. Kamu tu

an tangan ke pipinya, namun, sejenak aku tersadar dan mengucap istighfar, hingga akupun menah

itu? Kenapa harus ada penolakan, padahal aku suami sahnya bukan orang lain. Hingga di dalam hatiku bertanya-tanya, mungk

�🍁�

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka