Hunting You
buh Dom sudah mengungkung tubuh Myric di bawahnya. Myric terus memberontak
di pipi kiri Myric. Memberikan sensasi perih menyakitkan dan
ringai mengerikan terpancar dari wajah Dom yang sudah menahan amarah dan nafsuny
--
rus menikmati tubuhnya. Menjelajahi setiap i
embuat Thea ingin berteriak. Ia sekuat tenaga menutup mulutnya sendiri
u bajingan!!
g ia hisap seakan kenikmatan itu akan memberikannya sebuah nafas kehidu
ita nikmati saja malam ini. Jangan melawan lagi," bisik Dom
g bisa dengan cepat membangkitkan hasrat Myric. Ia tidak memedulikan teri
adanya. Ia tidak bisa menolak setiap sentuhan Dom yang membuat tubuhnya
asa jijik yang terus menerus merambati diri Myric di setiap sentuhan Dom. I
karena tubuh Myric masih mendambakan setiap sentuhannya.
uh Myric menegang dan dadanya membusung ke atas. Dom berhasil membuat Myric men
menyusup masuk ke dalam pendengarannya. Hal yang ia nantikan
ang sudah tergolek lemas. Ia sudah siap untuk memenuhi tubuh My
bos inti tubuhnya. Myric berusaha menarik tubuhnya yang basah oleh kerin
pada Myric. "Hari ini kamu akan menikmatinya lagi." Seringai mengerikan itu
bawah perutnya seiring dengan desakan dem
ti setiap gesekan dan hujaman yang semakin lama semakin cepat
is. Ia mencoba meraih besi sandaran tempat tidur untuk ia genggam
rakhir. Tetapi tidak dengan Dom. Baginya malam ini masih panjang untuk menikmati tubuh Myric. Ar
Myric perlahan. "Lihat kan, Sayang. Kamu masih mencintaiku. Tubuhmu yang mengatakan se
a hidup bahagia bersama seperti dahulu." Manik kehijauan itu menatap teduh pad
" teriak Myric sambil
n reaksi kebencian dari Myric. Ia mengusap
da lagi keteduhan yang ia tawarkan tadi. Tatapannya kini hanya menyisakan kekecewaan me
i mengusiknya karena mereka tahu itu sama saja artinya dengan menyer
s. Sebuah tangan dengan kuat menahan laju
ada gunanya. Dengan sisa tenaga yang ia miliki, Myric masih berusa
esadaran Myric hilang. Setetes kilau bening terjatuh dari mata kehijauan yang menatapnya
emberikan nyawa pada satu-satunya wanita yang
rakan itu semakin melambat dan akhirnya berhenti. Kini nyawa Myric benar-benar m
tadi ia nikmati dengan begitu intens. Tubuh wanita itu tidak lagi bergerak. T
cat seiring hilangnya kehangatan tubuh yang pergi bersama nyawanya. "
inya adalah satu-satunya orang terakhir yang dilihat Myric pada akhir hidup
ya dengan selimut agar angin malam tidak menerpa kulit dinginnya. Ia membel
a sesak. Belum pernah ia merasakan hal ini dalam hidup
e con