DI BALIK KEBOHONGAN
ali lebih dalam. Pagi itu, setelah beberapa saat berpikir, Clara memutuskan untuk menghubungi sahabatnya, Mia. Mer
Saat Mia tiba, wajahnya tampak ceria, tetapi Clara tahu bahwa dia t
memberi pelukan hangat. "Kamu terli
Mia, aku butuh bantuanmu. Ada yang tidak beres deng
rius. "Cerita dari awal. Ap
Rina. Setiap detail yang dia ceritakan membuat wajah Mia semakin berkerut. "Itu memang m
dak ingin membuat Andri curiga,
rutinitas dan kebiasaan Andri. Mungkin ada petunjuk yang bisa kita dapatkan
Baiklah, ayo kita lakukan it
n informasi tentang jadwal kerja Andri. Aku bisa mencari tahu dari teman-temannya di k
semangatnya kembali. "Aku merasa lebih baik jika aku tidak sendiria
bersikap santai saat berbincang dengan rekan-rekan Andri. "Hai, apakah Andri sud
ibuk dengan rapat," jawab rekan kerja tersebut. "Ka
g-bincang dengan beberapa orang lagi. "Apakah And
rjakan proyek bersama. Tapi Andri tidak banyak bercerita
apakah mereka terlalu profesional?" Dalam hatinya, d
mui Clara. "Aku mendengar beberapa hal menarik,"
emukan?" Clara b
i tidak ada yang bisa memastikan apakah ada sesuatu yang lebih dari sekadar kerja," jelas Mia. "Tapi aku rasa
. "Jadi, ada kemungkinan mereka
mencari tahu lebih lanjut. Mungkin kita bisa mengikuti mereka su
ahu semua yang terjadi. Ini terasa seperti permainan kucing
sering dikunjungi Andri dan Rina. "Kita bisa mulai dengan tempat kerja mereka dan lokasi rapat yan
ampaknya menunjukkan bahwa Andri mungkin tidak sejujur yang dia tunjukkan. Clara mulai merasa ketegangan da
rongan untuk mengajak Mia bergabung kembali. "Mia, kita harus melacak A
?" tanya Mi
idak bisa menunggu lebih la
uar malam itu. "Kita akan melakukan ini bersama. Apa pun yang terjadi
uar, bertekad untuk mengungkap kebenaran yang se
n ketegangan. Malam itu, langit dipenuhi bintang, tetapi suasana di dalam mobil ter
ng kita duga?" tanya Mia, sambil menyesua
berharap Rina tidak ada di sana," jawab Clara, suaranya bergetar. "T
Clara. Kita hanya akan mengawasi dari jauh. Jika kita
laju memasuki tempat parkir. Hatinya berdebar. "Itu m
yo, kita perhatikan dari sini," ujarnya. Clara mengan
Clara merasa hatinya tertekan. Tak lama, seorang wanita dengan gaun merah muncul dari sisi lain. Rina. Clara d
ajam mengamati keduanya. "Aku akan menyiapkan
yergap hatinya. "Mia, bagaimana jika mereka melihat kita? Aku tidak
api kita perlu bukti. Ini mungkin satu-satunya kese
. Clara bisa melihat keduanya berbincang dengan akrab, bahkan terkadang Rina tertawa. Clara merasak
ta, suara seraknya hampir tidak terdengar. "Aku
apa yang terjadi selanjutnya," Mia mencoba menenangkan C
belahnya. Clara menahan napas, merasakan ketegangan di antara mereka. "Aku tidak bisa me
u mereka keluar. Kita bisa mend
Rina dan Andri keluar dari restoran. Tangan mereka saling m
an!" Clara berbisik dengan nada penuh emosi
kat. Aku ingin mendengar apa yang mereka bicarakan
unyi di balik mobil lain. Namun, saat mereka semakin d
agi. Aku sangat merindukanmu,"
erti dunia ini milik kita berdua," jawab Rina, suara le
keluar dari mulut suaminya. "Sepertinya semua ini lebih d
membisikkan, tetapi Clara terhenti di tempatnya, h
s mendengar lebih banyak," Clara bertekad,
akapan mereka. Clara merasakan getaran yang kuat dalam jiwanya, seolah dia s
ngar Rina bertanya, "Jadi, kapan kamu
ir. Ia merasakan seolah dunia sekitarnya runtuh. "Oh Tuhan,
an satu pertanyaan yang menyakitkan, dia tah
at nanti, tapi aku tidak ingin me
"Sakiti perasaanku? Apa dia tidak tahu beta
balik. Dia tidak ingin mendengar lebih lanjut. "Aku sudah mendengar cukup. Aku harus me
a ini baru permulaan. Ketika mereka melaju pulang, pikiran Clar
ambu