icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
KASIH YANG TERSESAT

KASIH YANG TERSESAT

icon

Bab 1 Kebosanan yang Menggerogoti

Jumlah Kata:1326    |    Dirilis Pada: 29/10/2024

gerimis membasahi halaman, menciptakan suara ritmis yang biasanya bisa menenangkan pikiranny

gat dan penuh canda, kini terasa dingin dan kaku. Lila semakin sibuk dengan pekerjaannya sebagai manajer di sebuah perusahaan

r dari pintu. Ia berdiri di sana, mengenakan da

pa melihatnya. "Cuma

lu, Lila adalah pusat dunianya. Senyumnya bisa menghapus lelah setelah seharian bekerja, tawa riangn

kantor?" tanya Arman, m

at besar, dan aku mungkin pulang larut. Ka

wab Arman singkat, beru

, mencoba mencari jejak wanita yang dulu begitu ia cintai. Wanita yang selalu bersemangat berbicara tentang mimpi-mim

ita punya waktu untuk kita b

gkat, seperti tidak mengerti maks

rsama, bicara tentang sesuatu selain pekerjaan

a waktu. Kamu tahu sendiri, pekerjaan semakin menu

ni terasa sepi, Lila. Aku merasa sepe

u tahu aku melakukan yang terbaik. Semua ini untuk k

akah ini benar-benar untuk kita. Kadang aku merasa

amu tak mengerti, Arman. Hidup ini bukan cuma soal cinta atau perh

aling terhubung?" Suara Arman melemah. "Apa gu

ngan itu, Arman merasakan sesuatu yang semakin menggerogoti dirinya-kebosanan, kelelahan, dan keraguan. Apakah ini ci

a sama-sama sibuk," katanya pelan sebelum berdiri dan ma

lai merasakan kekosongan yang sama-perasaan yang selama ini ia abaikan karena terj

kerja di sudut ruangan, tempat Lila sering duduk hingga larut malam dengan laptop menyala, dikelilingi oleh

t. Rasanya seperti ada sesuatu yang menjauh setiap kali ia mencoba mendekat. Pernikahan yang

ar mandi. Arman memperhatikannya dalam diam. Wajah Lila tampak lelah, tapi bukan kelelahan yang hanya berasal dari pekerjaan. Se

ja kerjanya, memeriksa beberapa berkas yang tertinggal. Arman merasa frustrasi. Inikah yang disebut rumah? Di mana kebersam

," ucap Arman pelan,

Lila singkat,

yang ke masa lalu, saat pernikahan mereka masih baru. Mereka dulu selalu saling berba

itu terasa seperti tanggung jawab yang terus menerus menguras energinya tanpa pernah mendapat pengisian ulang. Arman berbalik, menatap p

nggema di telinganya, membawa rasa bersalah yang samar. Ia tahu Arman merasa terabaikan, tapi apa yang bisa ia lakukan? Pekerjaan

n berbaring di sisi Arman. Tidak ada kata-kata yang terucap. Udara di antara mereka terasa berat, penuh dengan hal-hal yang tak

, Arman merasakan ada yang hilang. Hubungan mereka sudah lama tak terasa seperti dulu. Ia rindu kehangatan, rindu sentuhan, rindu perc

melayang ke perasaan hampa yang terus menghantuinya. Dia mencintai Lila, tentu saja, tapi di sisi lain, ia merasa seperti terjebak dalam ruti

menggoda, sesuatu yang belum pernah ia rasakan dalam beberapa tahun terakhir. Rasa ingin mela

k tentang kemungkinan lain, tentang kehidupan yang lebih bebas, tanpa beban tanggung jaw

ir tak sempat berpamitan, hanya sebuah pelukan singkat dan kata

tu tertutup, kesunyian kembali mendominasi rumah mereka. Arman memandang meja makan yang k

et, meeting at 11. Can't

rsenyum di kantor. Sinta selalu tampak ceria, penuh perhatian, berbeda dengan kesu

rd to it too.

ah lama hilang. Namun, di balik kegembiraan itu, ada juga rasa bersalah yang per

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka