icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
DUA CINTA SATU PENGKHIANATAN

DUA CINTA SATU PENGKHIANATAN

Penulis: eskayeer
icon

Bab 1 Kehidupan yang Tampak Sempurna

Jumlah Kata:1134    |    Dirilis Pada: 23/10/2024

uara burung-burung yang bersahutan biasanya membuat hatinya tenang. Tapi tidak hari ini. Di dalam, Dina sibuk menyi

an dua anak yang manis. Dari luar, semuanya terlihat sempurna. Tapi di dalam hatinya, Doni merasa ada yang hila

tangannya dengan handuk kecil. "Mas, makan malamnya ha

lagi aku masuk," jawabnya sambil me

sakan sesuatu yang berbeda. "Mas baik

ng mulai merayap di hatinya. "Aku baik-ba

sedikit khawatir. "Kalau butuh cerita, aku di sin

Doni, tetapi kata-katanya terdengar

u lama di jalur yang sama. Setiap hari seakan diulang, tak ada yang berubah. Pagi mereka sarapan bersama, bekerj

n ini bekerja di bawah timnya. Clara berbeda. Energinya, tawanya, caranya memandang dunia seol

ya lebih berwarna. Tapi pikiran itu dengan cepat dia singkirkan.

Clara menolak hi

upan rumah tangga mereka baik-baik saja, tapi beberapa bulan belakangan, Dina merasakan perubahan kecil pada suaminya. Senyumnya yang dulu selalu

nangkan hatinya. Mungkin ini cuma fase. Semu

arkan lamunannya. "Bu, kita makan apa ha

ina sambil tersenyum, menyembunyikan

dan garpu yang mengisi ruangan. Dina beberapa kali mencoba memula

keluarga di rumah Mama. Jangan lupa, ya

gguk tanpa menata

ia lakukan untuk mengembalikan kehangatan mereka. Tapi Doni tampak

duduk di ruang makan yang kini kosong, menatap piring-piring yang belum sempat dirapikan. Ia mer

inding. Senyum bahagia di wajahnya dan Dina saat itu terasa begitu jauh da

samping tempat tidur. Sebuah pe

aimana harimu? Beso

n tanpa berpikir panjang,

n dari Clara mengingatkannya pada hal-hal yang selama ini ia coba abaikan-bahwa ad

yang lebih kuat dari rasa bers

Clara. Besok ya, kita diskus

sedikit berkurang, meskipun dalam lubuk hati, ia sad

ndukan Doni yang dulu-pria yang selalu tersenyum penuh perhatian, yang sering mengejutkannya dengan pelukan tanpa alasan atau

dan menemukan Doni sudah berbaring di tempat tidur, membelakanginya. Suasana begitu

um berkata dengan nada hati-hati

i lamunannya. Ia tahu Dina pasti merasakan perubahan

Doni akhirnya, dengan suara l

u cuma merasa akhir-akhir ini kamu... ber

? Haruskah aku mengaku pada Dina tentang perasaanku yang tak seharu

ntor makin menumpuk, dan kadang aku cuma butuh

, Mas, kamu selalu bisa cerita sama aku. Kita kan dulu selalu bica

masuk ke dalam hati Doni, menimbulkan rasa bersalah yang

berbalik menghadap Dina, meski ia m

agak jauh. Tapi aku nggak mau kamu khawatir, ya?

elum terjawab sepenuhnya di hatinya. "Aku percaya

elai rambut Dina. "Aku juga ngg

ng harus ia hadapi, keputusan yang akan menentukan masa depan pernikahannya. Tapi untuk malam ini, i

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka