Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
a begitu dia bertemu dengan ta
, dingin dan cuek seperti biasanya, s
tampak aneh adalah bek
a lakukan dengan oran
diri untuk tidak muntah. Jarinya mencengkeram ponsel dengan erat
n itu, dia hendak
eraih pergelangan tangannya. "A
i, yang mana merupakan hal yang langka,
dia kembali, secercah kegembiraan akan muncul di wajah wanita
elisah. "Bukankah aku selalu seperti ini? Patuh, bijaksana, mengurus pekerjaan rumah, m
aling kamu sukai dariku? Itu membuat segalanya lebih mudah bagimu, k
itu. Dia hendak menyangkal, tetapi kemudian
erkata, "Sebenarnya, itu sebabnya
annya dengan keras, seolah-olah
untuk akhirnya mengumumk
m. "Apa yang kamu tahu? Apa kamu meny
habiskan dua puluh miliar untuk membuatnya bahagia. Bahkan
elisah dengan nada b
eda tentangnya. Entah kenapa, Jordan merasakan sakit hati yang
rang, matanya yang dulu hangat dan penuh
ekosongan. Berbeda sekali dengan wanita yang dulu m
Jengkel dengan reaksinya sendiri, Jordan memutuskan untuk membalas, suaranya lebih keras. "Dia h
alkan tangan
mi
nunggunya pulang, dia bersama wanita lain,
nya aku tidak ingin tidur denganmu," ucapnya, suaranya dipenuhi dengan nada
yakiti hati Alisha, tetapi di
g akan berinisiatif untuk memulainya. Apa itu membuat dirinya b
n dalam, Alisha berusa
a bercerai agar kamu bisa memberinya status
t kelopak mata Jordan
a dengan curiga. "Apa ini sala
sha, selama dua tahun ini kamu melakukan banyak hal kekanak-kanakan untuk mena
erlihat jelas. "Kamu bilang kamu sangat mencint
, Alisha pun
ini mengerti apa arti
tang dan impian yang hancur, Alisha-lah yang menggunaka
mungkin kewajiban untuk membal
istri yang berbakti, mendukung ketik
? Dia dibuang seperti barang peninggalan yang tidak ber
njak-injak oleh Jordan. Terus peduli pa
menyiapkan perjanjian perceraian. Aku akan meny
k dan langsung masuk, meninggalkan
pergi dengan marah, tetapi kemudian senyum
bisa berperan
mempertahankan sandiwaran
ng pergi ke apartemen di mana kekasihny
ordan akan bercerai, mengangkat salah satu alis.
a licik," gumamnya, ada sedikit keraguan dalam suaranya. "Aku tidak tahu
ya dengan tatapan menggoda. "Tenang saja, Jordan," gumamnya, bibirnya menye
utkan alis. "