The Secret of the Second Marriage
ja menabrakkan mobil ke truk. Benturan itu membuat mereka berdua tersentak, m
bah menjadi ketakutan dan kebingungan. Mengapa pengemudi
pegangan tangannya p
u, bagiamana cara aku dan Axel
ataan itu muncul tanpa tahu apa jawab
ucap Axel sambil mengusap
ini sedang takut, belum selesai masa
ya, hanya satu yang bisa Axel lak
orang yang membenci dirinya. Axel berusaha men
Axel, dengan bunyi berderak yang memekakkan teling
dan Alea terlempar ke depan dari kursi mereka, sabuk pengaman mereka
hi telinga mereka saat mobil itu berputar tak terkendali,
ngan arah, kepala mereka berputar dan tubuh mereka sakit. Keheningan itu meme
lai memikirkan situasi ini. Mobil itu hancur to
rakan hati-hati, meski lamban dan menyakitkan saat mereka keluar dari mobil. Mereka meliha
elah kecelakaan itu, beban penuh dari apa yang telah terjadi mulai t
sadar kembali. Pikirannya masih kabur, tetapi saat melihat sekeliling, d
bergerak di sampingnya, matany
an diri, dan ia segera memeriksa denyut nadinya. Ia mas
anik. "Axelio! Bangun! Bangun, kumohon!" Tangannya gemetar saa
yang lama , Axelio bergerak, kelopak matanya terbuk
Sayang, aku akan mencari
, Alea terus memohon bantuan,
kami! Kami mengalami kecel
, dan akhirnya, teriakannya dijawab oleh suara sir
a tahu bahwa bantuan sedang dalam perjalanan, dan dia memeluk erat tubuh
akan mendapatkan bantuan Sayang," bisik
cepat menilai situasi. Mereka segera mulai bekerja, sebagian membantu Axelio dan sebagia
ke ambulans yang menunggu. Mereka mengerang kesakitan saat tandu-tand
berikan obat penghilang rasa sakit dan oksigen sementa
rena syok kecelakaan dan obat penghilang rasa sakit yang diberikan kepada mereka. Satu-satunya suara di dalam kendar
etakutan untuk dirinya sendiri dan Axelio. Satu-satunya hal yang membuatnya
lai menurunkan tandu. Alea dan Axelio segera dibawa ke dalam gedung, staf rumah sa
n aktivitas. Dokter dan perawat keluar masuk kamar, memeriksa
. Para dokter dan perawat telah memastikan bahwa mereka beruntung masih hidup, tetapi keduanya mengalami luka serius.
a, mempersiapkan berbagai perawatan, Alea bersikeras,
i suamiku," pintanya, sambil be
gal di kamar yang sama deng
g bertukar pandang, lalu sala
ua di kamar terpisah. Kalian berdua menjalani perawatan yang
mengalir, dan dia menggeleng
Aku perlu tahu bahwa dia baik-baik saja. Kum
kan perlunya kamar terpisah, tetapi Alea tidak dapat dihibu
ang dokter turun tangan da
an bahwa Anda berdua mendapatkan perawatan sebaik mungkin. Kami berjanji ak
Alea, namun ia tetap menggenggam tangan Axel erat-e
el berkata," Hei, aku baik-baik saja. Ja
ut itu tetap tertutup dan m