Stefaniś Dark Side
tiba dua menit lagi. Gadis itu mencengkram erat jaket kebesaran yang dipakainya. Mencoba melawan ketakutan. "Kamu pasti bisa, ini tidak akan
ntuk mendapatkan uang dalam jum
samping. Entah sejak kapan pria itu datang. Aron membukakan pintu dan segera menyuruh Stefani untuk masuk. "Laku
berwajah buruk rupa dan punya temperamen yang buruk. Pria itu suka marah-marah semenjak kecelakaan menimpanya. Itu karena dia mengalami gangguan pada an
nya berbalut kain tipis dan menerawang. Stefani berjalan perlahan-lahan mendekati pria asing tersebut. Gadis itu meliuk-liukkan tubuhnya dengan kaku.
i. Kenapa mencari mainan robot bernyawa seperti ini?" batinnya. Dibiarkannya gadis itu menghampiri dan melihat wa
o Grup. Perusahaan yang menguasai perekonomian hampir dua pertiga kota Arka. Stefani terlihat sangat canggung tapi berusaha profesionading. Namun, masi
Tampak dadanya membusung indah di balik kain tipis. Stefa
di tangan. Pria itu meremasnya pelan dan masih mengamati apa yang akanandatangani kontrak
tu informasi yang diberikan Aron. Gadis polos yang baru saja lulus akademi atas itu tampak
ang kesakitan ayahnya memenuhi telinga. Dengan ragu Stefani menurunkan tali kecil di bahuny
esar. Ada keinginan dalam dirinya untuk menyentuh lebih dalam. Namun, ia membiarkan Stefani berinisiatif lebih dulu
hasrat yang menggebu, perlahan s
boleh menciummu?" Pertanyaan sang gadi
idak jijik mel
lau itu akan menjadi ciuman pertamanya. Tentu sa
eskipun ciumannya sedikit aneh, tapi Stefani berhasil membuat Zeon membalasnya. Mereka berpagut mesra.
gat buruk, ta
mbuang m
anis itu. Bahkan, tangannya bergerak aktif meremas dua aset milik Stefani. Lidah pria i
utan dan kembali bertanya."Apakah ini ciuman pertamamu? Kau lu
h pekerjaan saya malam
melirik ke bawah. Zeon paham dan menj
aimana kalau Tuan Zeon memaksanya. Padahal itu tidak ada dalam perjanjian mereka. Tugasnya hany
n diriku dan mencobanya pada orang lain yang lebih dewas
dan dengan lancang mendaratkan ciuman di wajah pria itu. Wajah yan
li ini ia melihat kelanca
u akan mendatangimu dan kita akan mengulang rasa man
agihnya denga
dis itu kembali memakai pakaian tipisnya. Sesekali Zeon mengg
menahan diri demi
a tiga puluh ribu dollar. Kau bisa me
enar-benar sembuh." Stefani meraih kartu yang di
a Jhon, sepupunya. Ia sudah dinyatakan impoten
kai rokmu. Aku tidak mau tubuh indahmu dilihat
Zeon. Stefani pun kembali memakai jaket dan roknya. Gadis
saja. Sudah tidak terhitung berapa banyak gadis yang menjadi sasaran k
a baik-b
n! Berkat Anda saya mendapatkan biaya pengobatan ayah saya," ucap Stefani dengan t
n mengkonfirmasi langsung pada bosnya, ta
yak. Kapanpun Tuan Zeon membutuhkan saya, Tuan Aron harus menghubungi secepatny
elayani Tuan Zeon di ranjang