Hasrat Terlarang Sang Ipar
lu menunggu kepulangannya dengan sabar. Harusnya Aris merasa menjadi pria yang paling beruntung , karena memiliki seorang istri seperti Wilona . Seorang istri yang baik, pintar, cerd
perasaan cemas dan khawatir, Aris pulang dengan memba
.Senyum manis terpancar dari wajah istrinya itu . Ter
Ko lama banget sih Mas
am tapi tetap aja macet.
ini pulang juga Sheinna u
lam kepala Aris karena libido yang belum sempat tersalurkan . Maka dari itu, saat ini Aris tengah bermanja pada Wilona . I
an lehernya. Nafasnya terdengar cukup berat hingga Wilon
kayak gini . Aneh banget ". ucap
k sih , apalagi kalau kamu pakai baju ini . Kamu
apaan sih
fsunya terlihat lebih besar dari biasanya , hingga Wilona tidak bisa menahannya lagi .Aris menjatuhkan Wilona di tempat ti
udah tidak tahan lagi.. ". ucapny
n oleh suaminya itu . Satu persatu pakaiannya pun ia lepas, badannya terasa b
dara yang padat dan berisi, diremas dan diemut nya hingga tanpa sadar Wilona mendesah dalam kenikmatan. Puas dengan kedua payudaranya , Aris suda
di perjalanan tadi sangat menggodanya . Ia juga membayangkan , mungkin jika Flora yang saat ini sedang bersamanya, ia akan melakukan banyak hal pada penis nya . Dan itu semua pasti akan terasa lebih nikmat . Tidak seperti Wilona yang selama ini cend
dan juga kulit yang putih mulus . Sehingga, tak membutuhkan waktu lama untuk Aris bisa mencapai pu
ti, Aris terus mendorong penisn
sekalii ". ucap Wilona de
rasi dengan lebih cepat lagi. Plok.. plok.. plok..suara itu terdeng
i. Mungkin rasanya akan jauh lebih enak dari ini. a
, hanya Flora yang saat ini ada di
sshhh..aa
samaan. Beberapa kali Wilona mengecup pipi suami tercintanya itu dan mengungkapkan perasaannya.
penuhi keringat di seluruh tubuhnya. Tatapannya terlihat kosong, pikirannya seakan kabur kemana mana . Untuk pertama kalinya, ia merasa bersalah atas apa yang sudah ia lakukan pada istri yang selama ini begitu me
". Beberapa pertanyaan istrinya itu seakan mengintrogasi dirinya. Ia tak tahu
il memenangkan Aris. Setidaknya ia sudah memberikan kesan
selalu menjadi yang pertama, tapi Mba sudah cukup lama mendapatkan apa yang se
memeluk sebuah potret
*