Gairah Cinta
masuk ke dalam kelas tiga B, namun t
ni kelas tiga B. Ayo segera masuk ke kelasmu sendiri." U
"Please Bu, cuma sebentar kok, gak pake lama." Ujar
ia. "Sekarang juga
engte
sih melihat Billie berada di sampingnya. Ia berkata lagi. "Sekarang kamu masuk kelas, pulan
a dan tak mau pergi. "
." Kali ini Tia bena
bali melangkahkan kaki menuju ke
ngasih tau nama itu cewek itu." Protes Billie dengan kesa
n gitu!" Usep menyerunya dan tak bia
jar Billie dengan menyandarkan punggung ke kursi
*
jutnya tak muncul ke kelas. Para murid terlihat suntuk dan bosa
g buat kapal-kapalan dari kertas, ada yang menaikan
ang sering sekali membuat onar, sering gaduh hingga nama kelas tiga D di
telah dari toilet, ia langsung
sik, Wakil Kepala S
tadinya ramai dan ricuh itu, kini seketika hening dan tenang. Tak
untuk mengajar. Sebagai gantinya kalian di beri t
tanya Billie m
n pelajari. Jika sudah beres, segera kumpulkan dan simpan di meja Pak J
ahut murid di
mat mengerjakan, d
ik
segera mengerjakan tugas yang di suruhnya. Mereka semua de
tu persatu buku El Ka Es di meja para murid untuk d
Setelah buku El Ka Es terkumpul semua, Ketua kelas dan sekertaris ikut
merasa bosan tak ada kegiatan yang lain dan jam pe
e gak?" teriak Dewi ke arah Billie yang ternyata Bil
unya ide Dew, mending lu pijitin pundak gue, sampe gue tidur.
gue pijitin, apa lagi harus mijitin lu yang bukan paca
adi mending pijitin gue aja. Nanti gue gantia
erus cipokan di kelas. Hiii... ogah ah, minta pijit sama M
kali nyipok l
pal Dewi langsun
i gue, jangan minta tolong sama gue! Gue gak b
menolong Dewi, entah itu tentang tugas seko
minta pijit sama cewek lu
punya ngapain gue nyuruh lu!" seru
ah putus sama
jalan. Dia kemana... gue kemana. Ud
mblo," ejek Dewi da
anteng di rumah. Bisa main sepuasnya tanpa mik
?" Dewi malah penasaran dan
Mulut lu itu udah jadi ember bolong, nyelonon
t gue ember, gue hajar
yang ngomong gue. Emang lu berani ngehajar gue?" tantang Billie. "Kalau lu berani sama gue, ay
sini gak bisa menahan amukan lu. Lu inget kan waktu tahun kemarin, lu
ie yang masih menatap tajam ke arahnya. Dia m
ih lu kalau gue bilangin. Kenapa g
in pundak lu!" ucap Dewi dengan
ambu