(Bukan) Pernikahan Impian
ku pekerjakan. Aku juga nggak akan menuntut banyak hal dari kamu, aku hanya minta satu hal sama ka
yayangi Kania." Ucapnya d
sebabnya aku minta kamu agar lebih banyak meluangkan waktu untuk Kania. Setidaknya, ada orang yang menemaninya
ngan kanannya sebagai tanda kesepakan ya
tidak perlu. Karena jika kamu mengingkarinya aku punya bukti ini yang lebih akur
Alfan bersungguh-sungguh. Sedangkan D
lan terlebih dahulu dan Dara hanya mengekor di belakangnya. Tiba di ruang makan Dara sudah melihat banyak makanan yang t
kamu juga bagian dari keluarga ini." Ucap mama Alfan diiringi se
asil membuat keduanya tersedak. Keduanya saling diam hanya tatapan mata m
n memungkinkan kalau harus bulan madu dalam waktu dekat ini. Iyakan, Ra?" Tanya Alfan kepada istrinya ya
madu, jadi nanti biar mama yang a
nya Kania yang sedari tadi tak meng
?, bulan madu ya..ya.. jalan-
Tanya Kania dengan polosnya yang membuat sang ayah menggaruk kepalanya yang tak gatal. S
ania sama papa tetep namany
au sama Kania namanya bukan bulan madu. " Protes Kania. Sedangkan orang yang ber
ama yang dimaksud papa tadi." Ucap Dara setelah sedari
di pipi oleh Dara karena memang posisi makan yang bersebelahan di antara keduanya. Lalu kembali hen
nnya?" Tanya Alfan yang dibal
ak?" Tanpa bertanya pun Alfan dapat melihat raut bahagia di wajah sang putri. Akhirnya, setelah sekian lama sang p
ania tak kalah antusias. Pasalnya dia sudah sangat lama menanti momen di mana dia dapa
iasa dengan panggilan itu, masih terasa seperti...... ahhh yang pasti menggelikan sekali, dan kalian perlu tau bahwa dalam mimpi
mama." Kata Kania yang membuat Dara tersenyum miris. Begitu inginkah Kania memanggil mama
hkan makan dan minum pun harus orang lain yang melakukan?, bahkan seekor hewan pun tak akan tega meninggalka
**
nia pun tak bersuara. Sesekali Kania bertanya tentang apa pun yang dilewatinya. Seperti saat di lampu merah ia melihat anak kecil yang mengamen atau ada pula mengemis, Kania pa
erikan Alfan, dia tak mau hanya karena Kania sempat berpisah dengan ibunya, Kania menjadi anak yang kurang bersyukur. Dalam kehidupan sehari-hari Alfan sebisa mungkin menanamkan nilai agama bagi putrinya.
a sebuah keluarga yang bahagia. Dara memindai sekeliling, sekolah yang lumayan bagus. Dapat Dara lihat bahwa Kania bersekolah di tempat yang bisa dikatakan mewah, terbukti dar
apa yang akan jemput Princess pulang sekolah oke." Kata Alfan tersenyum
a nggak i
nanti papa saja yang jemput K
Mama istirahat saja di rumah." Ucap Kania deng
ania semakin melangkah jauh, dalam setiap langkah dapat dilihat sesekali anak tersebut akan menoleh ke belakang dan melambaikan tangan kepada du
dua?" Tanya Dara yang secara refleks menghentikan g