Sang Gadis Manja
kepala, tapi disertai dengan senyum sinis di bibirnya. "Kamu sudah
asih kuliah, tapi dibandingkan dengan dirinya, sepertinya Emily lebih baik hampir dalam segala hal. Bahkan pacar Emily memiliki penampilan dan la
k dapat melampaui Emily, termasuk yang sedang dia lakukan saat ini, merebut pacarnya. Akhirnya dia berhasil menghancurkan hubungan antara keduanya, ini me
enatap Rosa dengan wajah dingin dan kemudian berkata, "Ap
lembut, "Bagaimana kamu bisa menumpahkan semua kesalahan kepadaku, jika kamu sendiri lah yang tak bisa menjaga pasanganmu? Dia bahkan belum pernah menyentuhmu, bukan? Sebaliknya
onjolkan bahunya, demi dapat memamerkan tanda percintaan ya
berkata kepada Rosa, "Maafkan aku, rupanya aku sudah salah. Kamu bukanlah s
ditidurinya, semenjak dia mengetahui bahwa Jaka adalah seorang pria mata keranjang yang menganggap wanita adal
ra berulang kali. Begitulah dia memandang Jaka saat ini, sebuah sikat gigi yang telah digunakan banyak orang berulang kali. Itu alasannya kenapa
enahan diri demi menjaga karakternya yang manis dan baik di hadapan orang-orang di sekita
jauh lebih baik dari mereka yang tak dapat hidup dan berfungsi dengan baik tanpa adanya kehadiran seorang pria da
ruangan itu merasakan betapa ketegangan meningkat di udara, satu
aaf, aku tak bisa mengobrol lebih lanjut." Emily baru saja akan melangkah pergi, setelah dia merapikan do
an tangan hendak mencengkeram pergelangan tangan Emily, namun sayangnya gadis itu bergerak lebih cepat. Alih-a
ng dipegang Emily pun be
an lebih lama, Emily lebih memilih untuk berjongkok
Emily yang sedang berjongkok dan mengumpulkan kertas
ang! Ada tanda cup
i tanda di leher Emily itu dengan penuh perhatian. Meskipun saat itu Emily mengenakan atasa
yang membuat tanda itu, karena pria itu bersamanya du
rimkannya kepada Jaka, tanpa disadari oleh Emily yang masih sibuk memunguti dokumenn
na karena mengetahui Emily telah tidur dengan pria lain, dan hal in
gi dirinya. Setelah selesai mengumpulkan semua dokumen dan menatanya kem
ngkan bagaimana jika semua kejadiannya tak seperti sekarang, andai saja Jaka tidak me
keputusan yang salah ketika memilih Jaka sebagai pacarnya, dan Rosa sebagai sahabat baiknya. Hubu
sudah terparkir di depan gerbang perusahaan. Dia mencoba berpura-pura tidak melihat dan tet
Jaka sedang dikuasai amarah akiba
kembali ke pelukannya. Namun, begitu mengetahui ternyata Emily telah tidur dengan pria lain, di mala
a mencengkeram lengan Emily dengan e
k menatapnya. Begitu mengingat kembali apa yang telah terjadi di kantor polisi, menghancurkan sem
ebelum akhirnya dia sendiri pulang, sehingga saat ini ta
ani menyelingkuhi aku! Katakan padaku, ka
engatakan jawaban yang diharapkan oleh Jaka. "Kenapa aku haru
aku tak menyetu
rakhir saat kamu memutuska
a melihat tanda-tanda bekas percintaan di sekitar leher Emily. Dalam pikirannya, itu semua sudah cukup untuk dijadika
a tak memiliki keberanian untuk menyebutkan nama pria yang telah tidur dengannya. Meskipun dia tak memilik
ewaan memenuhi hatinya, hingga dia merasa napasnya begitu berat. Dia tak bisa menerima kenyataan bahwa w
, mencengkeram tangannya dengan sangat e
daku, siapa
a dan Rosa pagi tadi, Emily merasa geram dan kesal. Dia tak mau kalah
u dan pria itu menyes
! Kenapa? Kenapa kamu bisa tidur dengan wanita mana pun yang kamu inginkan, se
dan wanita
memutuskan untuk berpisah denganmu!" Emily bersyukur bahwa Jaka bukanlah pria yang tidur dengannya untuk pertama
ar biasa. Kemarahan berkobar dengan hebat di matanya, seakan-akan api amarah itu
ba memberontak dan melarikan diri, namun Jaka b
asat buruk. Dia berjuang untuk memberontak dan melepaskan
ah pernah tidur dengan p
dia merobek pakaian Emily bak seekor bina