Tawanan Cinta Sang Mafia
pte
ari San
kit ia tinggal di sebuah mansion di pinggiran kota Sisilia. Pemandangan dari dalam kamarnya yang bera
diperbolehkan keluar dari kamar. Pernah ia mencoba keluar dar
n, ia merasakan bosan yang tidak terkira. Tidak ada teman berbicara bahkan pelayan pun tidak menggubrisnya setiap kali ia menco
o Genevece, ia hanya bertemu pria bermata emas itu satu kali d
u secepatnya. Hidup di luar meskipun penuh perjuangan dan air mata
ntara jendela ke tanah sekitar 10 meter. Luna mengamati apa yang bisa ia lakukan dengan jarak seting
a-tiba terbersit di otaknya untuk melarikan diri dan wanita itu tersenyum. Ia mengambil bangku lalu sat
seprei dan mulai memotongnya dan menyambungkannya dengan tirai. Ia tersenyum puas ketika mengulu
. Untung saja ia pernah mengikuti kegiatan panjat tebing di sekolah dan di kampusnya sehingga menur
ersembunyi di halaman rumah orang di pinggir pantai. Ia juga mencuri topi dan pakaian yang sedang dijem
, ia berpikir jika pria gila yang pernah memerkosanya itu pasti sudah menyelidiki dirinya. Kemungkin pria itu aka
sahabat Luna saat mendapati Luna berdiri di
nolongku?" tanya Luna
menyelidik. "Ada apa denga
bicara di dala
una masuk. "Kau mengh
aan dan bed rest di ru
aimana keadaan
u harus pergi dari S
au bil
Luna seraya menatap Julie den
masal
abunganku juga beberapa lembar pakaian. Oh, iya ad
dak men
kukandung adalah ketu
e melotot
etahuinya dan menye
sedang berc
u anak ini menjadi mafia, aku
ana kau ak
ga belu
sudah enam bulan. Kau sebentar lagi ak
g lebih penting dibandingkan d
d seperti itu," kata Julie den
*
rikan diri," kata Matt kepada Luke yang sedang
atanya. "Bagaimana
dan seprei dijadikan tali u
ta itu melarikan diri. "Sebelum matahari
lan paling berkuasa dan paling kejam. Tidak satu pun buron
tut di depan Luke. Tetapi, wanita hamil itu justru melari
erampilan menuruni tembok yang tingginya 10 meter dengan keadaan h
ok dan beberapa meter wanita itu berjala ke arah timur bibir pantai. Luke tersen
usnya bukan hal yang sulit. Luke bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan kantornya untuk kembali ke kediamannya, ketika ti
satu kalimat pun. Tatapan matanya yang berwarna emas dan rahangnya y
ita untuk memeriksa semua pelabuhan dan stas
nus," ucap Luke dengan dingin. "Dan