icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Lovers

Lovers

icon

Bab 1 Part 1: Awal Pertemuan

Jumlah Kata:1107    |    Dirilis Pada: 14/09/2024

p udara segar. Gemerlap lampu warna-warni dan ingar bingar suasana club menambah kemeriahan malam pergantian tahun baru di The Exclusive, beach club ternama di Pulau Dewata. Malam itu K

a. Maka tidak heran jika toleransinya terhadap alkohol

n baru, Kanaya merasakan perutnya bergejolak. Ia lantas beranjak dan lari mencar

ub pilihan favorit bagi wisatawan mancanegara maupun domestik, selain karena namanya sedang hits, view yang ditawarkan juga begitu menjanjikan, apalagi ketika sore hari pengunjung dapat menikmati pemandangan laut dan matahari yang terbenam dari ufuk barat. Bahkan pesohor luar negeri dan lokal menjadikannya pilihan utama mereka sebagai t

ga sangat meriah. Kembang api yang bertebaran di langit, musik DJ yang menggem

anita yang begitu panjang hingga luar. Kanaya hampir tidak berdaya, ia berjalan sempoyongan untuk mencari tempat bersand

a, tidak sengaja memuntahi kaos lelaki yang ditabrak

sh

a pun kembali tegak, kesadarannya seolah langsung kembali dan ketika melihat kaos putih le

nya menunduk memandang kedua tangan lelaki terseb

ilan lelaki itu menyeramkan. Meski belum melihat wajahnya, Kanaya yakin,

ik-bai

mberanikan diri untuk menatapnya. Pelan-pelan fokusnya bergerak dan sampailah ia pada wajah tampan pria di hadapannya. Bentuk wajahnya oval, hidun

a mengagumi lelaki di hadapannya. Pikirannya s

oilet cewek ngantri dan penuh sampe gue nggak bisa masuk, tadinya gue mau ca

..." lelaki itu memandu Kanaya untuk men

lo?" Kanaya meras

lelaki itu justru tergelitik, garis senyum yan

*

saja. Pikir Kanaya, mungkin dia memang sudah sering datang ke beach club ini, sampai-sampai dia hafal letak dressing room. Tak lama kemu

ya! Tolong

tu memberikan b

g tadi mana? Biar gue

leng. "Ne

memalukan. Pengalaman pertamanya minum alkohol justru membawa bencana. Bukan hanya untuk diriny

e bener-bener c

r mineral yang Kanaya pegang, membukakan penu

apa?" Tanya

mineralnya. Kanaya lantas menatap l

Nama gu

skan jabatan tangan. "Lo

"Pertama dan mung

Kanaya seolah memunculkan pert

cuma liburan di sini dan

Ryan pun meng

pinjem

dan memberikan ponselnya kepada Kanaya. Ia melihat

i tolong kabarin ya, be

k. Ia tersenyum tipis

etika sudah di luar ia berhenti sejenak untuk menenangkan ritme napasnya. Bisa-bisanya ada

nyum tipis membayangkan wajah Kanaya. Baru kali ini dirinya bertemu perempuan seperti Kanaya. Dia cantik, namun kecantikan Kana

*

r-muter nyariin tau nggak?!" Thea, s

gue ke toilet terus

iden

ja gue c

nggak? Takut lo dibungkus om-om! Bisa

ggandeng Thea dan mereka me

ri kesenangan semalam. Justru ia adalah lelaki berperawakan tinggi, tampan, dengan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Part 1: Awal Pertemuan2 Bab 2 Part 2: Kebodohan3 Bab 3 Part 3: Undangan4 Bab 4 Part 4: The Boss5 Bab 5 Part 5: Mutual6 Bab 6 Part 6: Tidak Bisa Jauh7 Bab 7 Part 7: Pengakuan8 Bab 8 Part 8: Penerimaan9 Bab 9 Part 9: Dimabuk Cinta10 Bab 10 Part 10: Tentang Kanaya11 Bab 11 Part 11: Awal Mula12 Bab 12 Part 12: Ciuman Pertama13 Bab 13 Part 13: Perdebatan14 Bab 14 Part 14: Malam Bersama Ryan15 Bab 15 Part 15: Bertemu Ibu16 Bab 16 Part 16: Perjodohan17 Bab 17 Part 17: Meyakinkan Ibu18 Bab 18 Part 18: Penolakan atau Peringatan 19 Bab 19 Part 19: Rencana Gila20 Bab 20 Part 20: Rasa Bersalah21 Bab 21 Part 21: Bertemu Mamah Jena22 Bab 22 Part 22: Undangan23 Bab 23 Part 23: Ryan dan Keluarga Kanaya24 Bab 24 Part 24: Negosiasi25 Bab 25 Part 25: Insiden26 Bab 26 Part 26: Janji Makan Malam27 Bab 27 Part 27: Reuni Mantan28 Bab 28 Part 28: Mempertahankan Hubungan29 Bab 29 Part 29: Ryan dan Gilang30 Bab 30 Part 30: Birthday Gift31 Bab 31 Part 31: Mimpi yang Aneh32 Bab 32 Part 32: Pengeroyokan33 Bab 33 Part 33: Fakta yang Menyakitkan34 Bab 34 Part 34: Tentang Ryan35 Bab 35 Part 35: Ledakan Amarah36 Bab 36 Part 36: Perubahan Rencana37 Bab 37 Part 37: Meninggalkan Rumah38 Bab 38 Part 38: Kisah di Masa Lalu39 Bab 39 Part 39: Kejutan40 Bab 40 Part 40: Jebakan41 Bab 41 Part 41: Rencana Busuk42 Bab 42 Part 42: Ayah43 Bab 43 Part 43: Rencana Balasan44 Bab 44 Part 44: Melarikan Diri45 Bab 45 Part 45: Awal Penderitaan46 Bab 46 Part 46: Perpisahan47 Bab 47 Part 47: Akhir Kisah48 Bab 48 Part 48: 5 Stages of Grief49 Bab 49 Part 49: Wanita Itu50 Bab 50 Part 50: Tekanan dan Ancaman51 Bab 51 Part 51: Kenyataan Pahit52 Bab 52 Part 52: Balasan53 Bab 53 Part 53: Kembali Pulang54 Bab 54 Part 54: Letak Kesalahan55 Bab 55 Part 55: Turun Tangan56 Bab 56 Part 56: Penyesalan Ayah57 Bab 57 Part 57: Yang Terbaik58 Bab 58 Part 58: Pergi Untuk Kembali59 Bab 59 Part 59: Akhir Kisah