icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Asa Yang Merajuk

Bab 2 Jakarta, Keesokan Harinya

Jumlah Kata:1302    |    Dirilis Pada: 28/08/2024

luruh wajahnya sebelum mengatur posisi tidurnya untuk melingkarkan tangan ke pinggang Adrianna. Dan beg

bah untuk membuatnya begitu gemas. Nicho semakin mempererat pelu

berapa kali bergoyang, tetapi tetap pada sisinya mempe

o yang sudah hampir 48 jam

ng begitu lama. Biasanya, semenjak berakhirnya hubungan mereka, Nicho te

saja berteman dengan Nicho. Namun atas nama harga diri pria itu

n itu saat Nicho menongkrong di kantin fakultas Adrianna atau main ke rumah Adrian

uk mengakhiri semuanya s

nya untuk membentengi dirinya dari sosok Adrianna, tahu-tahunya, berpenghujung, tersingkap pada situasi seperti saa

itu meny

tuk menimpa Nicho, melihat Adrianna b

ng kian menjadi setelah meresapi kekosongan itu begitu

Nicho ketimbang Nichonya sendiri yang sudah memasa

ya atas perasaan Adrianna yang memang sudah tak ada lagi

anjangan. Langkahnya terus melarikan diri dari mimpi

anna, menjadi ketenangan yang sesekali mengancamnya untuk

lalu. Namun keadaan itu, membuat Nicho tidak bisa tidur semalaman di baw

a .. sosok itu begitu tenang di setiap langkahnya selama perjalanan pulang, lalu masuk kembali ke apartement Nicho yang

uan itu adalah, mengajaknya mengobrol tetapi Nicho berubah menjadi sosok bi

nnya kepada perempuan itu. Nicho termengu entah sampai kapan. Pandanganny

n Nicho bisa melihat sikap membisu Adrianna se

rsis saat Adrianna mencibir atau kesal kepada Nicho; tid

anya Nicho sukacitakan? Nicho kembali mendekapkan Adrianna. Dan tak ad

tu, Nicho berusaha men

Adrianna. Maka, seusai Nicho mencoba mengatur deru jantungnya, segera Nicho perla

untuk menyikapi sen

untuk memosisikan pengamatannya sekarang kepada Adrianna. "Kamu mau aku buatkan oseng t

alau kamu mau gado-gado, biar aku buatkan tapi versi saladnya

rbicara sambil sese

Nicho tak pantang menyerah untuk membujuk Adrianna agar mau menanggapi pria it

un kepada pria itu. Yang terpenting, hari ini Nicho harus menda

ih lama lagi. Nicho hanya ingin mengobrol ringan bersama

nya Adrianna yang satu-satunya bisa memahami itu semua. Sayangnya tak ada jalan lain,

hal demikian

segala akal Nicho untuk menekankan langkah Adrianna supaya menapakki tanah, Nicho pun menyerah. Di

na untuk sekecil-kecilnya usaha itu. Nich

kuproy1 dari gedung sebelah mau mengakui kalau dia habis ngambil tiga

an di luar ekspektasinya itu,

ran itu menjadi hancur seketika oleh peraduan mata yang menggolekkan perasaan N

dria

indah itu. Bagaimana bisa Nicho sedalam ini untuk mencenangkan lelehan tatap

benar-benar s

alui. Adrianna pun mengangguk pelan. Dan Nicho perlahan luruh bersama kebingungan akan reaksi pe

a cukup singkat dengan ta

at Adrianna. "Kam

ggeleng pela

nn

ada akhirnya seraya melirik tajam ke ar

aih perhatian Adrianna lagi dari samping sambil memandang perempuan itu yang

ah menguji ego Nicho untuk mendesak dirinya lebih lama kepada sosok d

. Nicho pun berdecak pelan sa

amu gado-gado ya?" Nicho masih membujuk Adrianna untuk makan

pi bukan berarti kamu bisa sembarang begitu makannya." Nicho mengelus lengan perempuan itu dengan

khidmat dan menyenderkan kep

telor rebus." Nicho menoleh sebentar ke arah perempuan itu

gurusi itu melainkan bangkit dar

.

y: kuli

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka