icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang Penebar Benih

Bab 3 Part 3

Jumlah Kata:1319    |    Dirilis Pada: 31/08/2024

in dulu makanannya," ucap Mbak Sr

Mbak?" Tanyaku

g tuh sama temen-temennya," sa

kebersihan. Terbukti dari ruang tamunya yang begitu bersih ser

nasi, kuah dan beberapa lauk yang ia taruh di sebuah piring yang besar. Aku

mempersiapkan semuanya, terma

s?" Tanyanya sambil men

nya dikit aja kok," jawabku sambil meny

nya emang segini?" Tanyaku sambil menyen

angan lupa ya Mas. Diabisin. Biar nanti aku m

mengambil lauk ayam goreng, telur dadar serta tempe. Mem

apur tadi, Mbak Sri akan mengganti kimononya dengan pakaian yang lebih tertutup. Namu

inggal satu," ucap Mbak Sri sambil

ih loh Mbak

sayur mas?" Tany

Udah dari kecil aku emang

loh buat cowok. Buat kes

iangkat. Aku begitu fokus makan, sampai-sampai tak sadar kalau di sudut mataku menangkap sesuatu y

uhuk...

dengan nada agak panik. Ia langsung menuang

setelah menerima gelas da

oba kalo makan itu pela

u tuh. Tadi keliatan yang item-item bere

erwarna hitam. Aku juga tak sengaja melihat bulu kemaluan Mbak Sri yang nampaknya cu

k ngga pernah liat aja Ma

okep. Tapi kalo liat langsun

apnya sambil menyingkap kimono handuk yang

e arah celana dalam warna hitam yang ia suguhkan itu. Aku sudah tak sungkan lag

ke dapur. Aku juga berinisiatif mencuci piring itu karena meskipun aku ini terhitung t

i", ucapku menggantikan Mbak

mengenakan kimono handuk seperti tadi namun bebatan handuk di kepalanya sudah ia lepas. Ia teng

gan kondisi Mbak Sri yang setengah telanjang seperti itu. Bisa-bisa akulah yang tak mampu men

nyaku ke Mbak Sri karena baru

ih. Paling juga maghrib baru dipulang

uman nanya aja," bala

ulangnya agak lama kok. Jadi ka

aya ngga b

ni kenapa

a-lama disini, bisa-bi

tahan

. Mana tadi udah diliatin sempaknya. Aku

bercanda mungkin. "Ya abisnya gerah Mas. Makanya aku ngga langsung pake baju. Ka

e tangan ama sabun. Ata

a padaku lalu membisikkan sesuatu ke t

emang bo

n aja mas biar lega. Dar

buka kancing celanaku. Aku sedikit menaikkan pinggang

ia langsung melotot saat melihat

ceng aja udah segede gini. Gimana kalo nga

gede apa punyaku kalo ngace

h loyo. Kemudian ia langsung mengurutnya dengan perlahan maju mundur hingga ke ukuran maksimalnya. Kulihat Mbak Sr

mbak. Aku pengen

ndukan gunung kembar miliknya yang begitu bulat dan membusung. Putingnya yang berwarna coklat muda dan seukuran ruas ujung jar

eh ngga kalo aku pegang?" Tan

ab Mbak Sri sambil me

nyentuh bongkahan daging itu sensasi yang kurasakan begitu kenyal. Yah, sebenarnya tak ada bedanya dengan

pelan payudara Mbak Sri. Mulai dari sebuah remasan pelan kemudian berl

n keras-keras ngremesn

nggemesin," balask

karpet ruang tamu. Langsung saja kudekatkan bibirku ke lehernya lalu mulai mendara

hinggap di payudaranya. Segera saja kucaplok kedua payuda

usss.." desah Mbak Sri samb

. Jariku juga tak mau ketinggalan dengan ikut memili

m melek dan menggigit bibir bawahnya

menit. Hingga tak lama berselang, tubuh Mbak Sri menggeliat bak cac

aass...aku ma

erjai payudaranya. Namun bukannya berhenti, a

kencing," ujarku sambil meng

AARR OOOIHH..." lenguhnya den

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka