Bawah Atap
Reva
kursi kereta sembari menghela napas lega. Akhirnya ia akan pul
ka tas-nya,entah kenapa perutnya tiba-tiba lapa
n sama sekali,"monolognya menyesal,mengapa ia b
alu sibuk sampai melupakan perutnya
utat dengan pekerjaannya dirumah. Sangat
sedang,gadis itu mengernyit be
karena ia te
Namun sepertinya pria disampingnya mendengar ucapan itu sampai menol
hitam itu merebut Snack yang se
kirannya jika pria dengan kemeja putih i
sar. Lelaki itu mengembalikannya d
wan orang yang menolongnya. Apalagi hidung
ikkan satu al
melambai dihadapan gadi
ih." Buru-buru gadis i
banget,"gumam
hanya bisa diam membeku. Padahal perutnya sangat berisik mi
menyadari lelaki
nan,ponseln
i
ener-bener,"lirih Alina s
malam I
o nelepon gue?!"sentak A
gantengnya gue aja?!"balas lelaki d
in konsep gue ke S
kan nada suaranya. Membuat
g semua dari awal karena San udah pak
o sudah memutuskan sa
Lin,
k Tio buat nerima
a mengusap wajahnya. Memakan dengan rakus Sna
pria disampingnya t
k tau apa gue sampe begadang buat bikin konsep baru?!"deng
gadis itu lantang,tak peduli dengan para
nya dengan kedua ta
g ia buat tak sesuai ekspektasi. Alina marah,tentu saja. Apalagi
sentuhan pada bahunya,ia m
au
tadi membantunya,kini malah meny
antu menghapus air mata mbak,"ucapnya se
nghilangkan kesedihan,"lanjutnya dengan senyu
it kepalanya,setelah itu
ma ka
nti,pria itu tersenyum lagi kemud
ghapus air matanya yang m
gi ya,"lirih Alina mena