Jerat Hasrat Mantan Kekasih
di meja makan dengan tenang. Danny senang karena
Apa rasanya cocok dengan selera An
at. Lantas mengusap mulutnya dengan sapu
rja. Supaya kita lebih nyaman untuk mengobrol,"
ngguk. Sebelum pergi, pria itu menoleh ke tempat is
brol lah dengan nyonya Lee agar
uk. Kemudian Antonio
ntung rokok. Menyesap dalam-dalam sebelum
ntuk memulai pembicaraan. Jadi, dia
engernyit. Mau tidak mau ia pun ikut mematikan puntung rokoknya ke dalam
n perusahaan Anda, Tuan. Perusahaan kami sudah
penting yang sudah ia persiapkan sebelumny
a lembar kertas di tangannya. Usai membacanya
maksud terselubung darimu, Tuan Lee?" ujarny
k perusahaan kami. Jadi, aku mohon terimalah kerjasama in
ruh dunia. Jadi, untuk apa kerjasama ini?" ucap A
hkan, tapi dia tidak ingin m
nda saat ini. Tapi bagaimanapun Anda pasti akan t
elemparkan kertas di tangannya d
ki Antonio karena takut ucapannya menyinggung. Da
kerjasama ini," ucapnya
io merasa senang bisa melihat suami mantan kekasihnya yang dulu diagungkan kar
n dengan roda kehidu
osisi seperti itu. Dia masih ingin melihat lagi sejauh mana Danny rela m
*
ta itu tidak bersuara sama sekali. Entah karena memang dia seoran
berada dalam situasi seperti ini. Dia harus
a membutuhkan sesuatu?" ujarny
n keberanian dibuat lemas lagi. Ternyata tidak mudah berhadapan dengan wanita yan
Ingin membuatkan kopi untuk
pergi. Berada dengan wan
a harus repot-repot membuatnya sendiri?" ucap Anita b
lebih sopan jika tuan rumah yang m
a Nyonya Lee masih ingin
a maksud Anda, Nyonya
u. Wanita itu pikir dia tidak tahu mengenai h
Silakan ka
ri sana. Menuju ke ruang kerja suaminya
Sontak dia tercengang melihat pemanda
rlanjur malu karena kepergok berlutut di depan Antonio seperti sudah tidak mem
supaya tidak bosan," jawab Eve gemetar. Selain takut kare
an jangan kembali s
badan untuk keluar. Tapi sebelum dia melang
mbawakan itu, Tuan Lee. Biark
a yang masih terduduk santai di tempatnya. Danny juga sudah berdiri kembali. Kemud
iap pergerakannya tak luput dari pandangan pria itu. Eve menyadarinya, ta
di Danny juga menyadari gelagat A
gin di sini menghabiskan sisa rokokku,"
eluar. Istriku akan selalu ada
p suaminya dengan e
elagi aku di luar," b
pa
dari ruangan begitu saja. Meninggalkan Eve yang
ngah menatapnya sedari tadi. Yang mana tatapan
ak berjum
at sekujur tubuh Eve membeku. S
u sudah lupa denganku?" u
sudah membuang ku seperti sampah," sahut Anton
ia itu juga masih mengingat saat dia meninggalkannya dulu. Ingatan ya
e sampai tidak menyadari jika Antonio sudah be
engkeram kedua bahunya. Tapi ekspresi ketakutannya justru m
hh
a. Refleks, Eve pun langsung menamp
kuran