IBU SUSU UNTUK BOSKU
g dalam kotak transparan ini, sementara dunia di luar sana berputar tanpa peduli pada nasibku. Detak jam di pergela
, koridor panjang membentang, dihiasi deretan pintu-pintu identik yang menyembunyikan nasib para kandid
uasa. Pemimpin. Jantungku berpacu kencang. Ia adalah sosok yang selama ini menjadi idola sekaligus
di sana. Mataku mengikuti setiap gerakannya, berharap ada keajaiban yang akan terjadi. Namun, harapan itu sirna seketika
. Detik berikutnya, ia berbisik sesuatu kepada Staff HRD. Tatapanku tak lepas dari mereka saat S
perlahan. Aku menarik napas dalam-dalam, b
wajahnya. "Selamat, kamu terpilih dari puluhan kandidat untuk langsung diwawancarai o
pikan. Dengan tangan sedikit gemetar, aku beranjak dari dudukku dan melangkah
namun serius. "Ada penawaran khusus dari Mr. Wei untukmu.
g namun penasaran. "Apa maksud
husus," jawab Staff HRD sambil
u?" tanyaku, berusaha men
, suaranya bergetar di udara yang tegan
dalam-dalam, mencoba mencerna informasi yang baru saja kudengar. Dengan penghasilan sebesar itu, aku bisa member
nyakitnya. Hatiku tercabik-cabik. Di satu sisi, aku ingin memberikan yang terbaik
rpikir," kataku akhirnya,
e ini berisi detail lengkap tentang penawaran ini. Mr. Wei menunggumu di kant
putusan ini akan mengubah hidupku selamanya. Aku harus memilih antara
*
k terkendali. Keringat dingin mulai membasahi telapak tanganku. Semakin deka
ka membuatku merasa begitu kecil dan tidak berdaya. Aku pernah berjanji pada diri sendiri akan
ini? Apakah ini benar-benar jalan keluar dari semua masalahku? Atau justru akan menjadi