Death, Love and Life Phantom!
eka yang semakin hari kian menjadi semakin kejam. Hukum tak lagi mampu menyentuh kegiatan criminal yang mereka
tu?" Sambil berdecih, Enve Ensler
malam hari." Menghisap rokoknya, Adam menjawab dengan santai. Asap tebal mengepul ditemani segelas bi
nak-anak itu, kau a
g tidak distrik hiburan ilegal yang Jay dirikan juga ak
gung jawab jika kau terkena masalah." Adam berjalan ke arah Env
pria di depannya dan memandanginya dengan mata tajam. Enve menepis den
tersampir di atas kursi tempatnya duduk, hend
ak bisa menolongmu untuk lain kali." Memegang lengannya, Adam menghentikan langkah E
gin membelai sebagian jarinya yang tak tertutup sarung tangan. Enve Ensler, seorang pria berperawakan gagah dengan m
. Tangannya menyibak rambut merahnya yang bergerak diterpa angin. Lampu-lampu kota yang tampak dari tempatnya berada berkilau seperti bintang
anita merangkul lengannya mencoba menggoda menempelkan beberapa bagian tubuhnya
tangku," rengek pria yang tubuhnya telah menerima banya
beraninya kau kabur dari kami
pada Jay yang sedang menikmati dunianya. Menghentikan aktivitasnya untuk berpikir, dahinya mengkerut
pingnya. Jay hanya menatapnya dan tidak menjawab. Menghembuskan asap rokok yang memenuhi ruangan. Musik yang
t," gumamnya dengan emosi yang memanas d
empar gelas bir yang digenggamnya pada pria yang berdiri di depannya hingga ge
!" Tanpa menjawab lagi, para pesuruhnya melaksanakan perintah Jay, taku
tnya benar-benar sibuk, terlebih saat penerimaan anggota baru. Namun ia senang dengan semua kesibukannya. Karena ia lebih menyukai waktunya di sekolah dibanding jika ia di rumah. Ia tinggal hanya berdua deng
an makanan untuk makan malam, ia keluar untuk membuka pintu. Tiga orang pria
untuk segera menutup pintu jika ketiga pria itu akan melakukan hal aneh. Ia sedikit terbiasa dengan situasi ini, terkad
emputmu," ucap pria yang p
ngga ia terjungkal. Pria itu memberi arahan pada dua pria lainnya untuk membawa gadis yang sedang ketakutan di depannya. Mereka membopong tubuh ringan Lauren
ua tangan terikat oleh tali yang membuat ia cukup merasa kesakitan saat akan menariknya. Dalam pandangan yang samar, matanya melihat langit-langit ruangan yang mewah, seb
enang. Reaksi terkejutnya membuat ranjang sedikit bergerak membuat pria itu terbangun.
menyeringai membelai wajah Lauren dengan lembut.
" Air mata Lauren mulai merembes, tubuhnya gemetar
di kau disini untuk menggantikan uang itu. Tenang saja sebelum aku menjualmu kepada para pelanggan, kau akan terlebih dul
irih. Nafasnya semakin menderu tak peduli dengan Lauren yang terus me
gadis itu semakin menarik. Lauren yang memiliki tipe wajah seksi menjadi daya Tarik bagi Jay. Tangannya mencekram satu tangan Lauren yang terikat, mena
rasa yang aneh bagi Lauren. Wajah gadis itu memerah dengan sisa-sisa air mata ya