Pelecehan Yang Menjadi Obsesi (Aku Dan Suami)
elati otot-otot-nya, itu adalah hal rutin yang dilakukan Farhan! minimal
lumayan pede akan otot biceps-nya, semuah bagian tubuh dilatih-nya, ba
pandang pada-nya, tidak hanya pengunjung wanita, bahkan beberapa Pria pun kadang curi pandang kepadanya, tapi Farhan c
waaan Semanggi, sesampai di sana, dia bersiap menyegarkan tubuhnya, diapun Ma
nyanya saat nge-Gym. ditambah Bulu dada-nya yang menambah ke Macho-an-nya. beralih kebawah d
a yang penuh keringat tadi, menyabuni s
nya, Farhan mencoba mengirim pesan WhatShapp ke pada Ratih pujaan hati-nya, namum Pesan itu tak k
asan dari Ratih, tiba-tiba, notifika
agi ada tamu di rumah, Hp-nya diti
Farhan, oh iya! nanti ma
kemana?
Konser d
sore, Mami juga harus berangkat ke surabaya, Ne
" ditunggu
abtu Pagi, tapi kepastian dari
atif menanyakan ke Rati
g", jadi Ga
ya, ucap Ratih, soalnya Jam 4 sore Ra
segera Mandi, lalu meluncur ke arah rumah Ratih, Farhan
Ratih, si Bi "Ijah" bergeg
gi ke bandara mengantar
, jawab
num ap
eh Bi, jangan te
k t
mandangi Lukisan yang ada disana, Bi
? sambil menunj
um begitu lam
awab
rgi ke dapur men
arhan nge-chat Ratih, menany
dia terjebak macet, sambil berucap
i ya "Sayang
ali memangg
!
ada yang p
an sepi aja, Bibi
sambil main Hp aja, jawa
h
isini sama Ratih, Bibi
memerah, merasa malu, da
n, jawab
Bibi di balik tembok itu,
waktu itu Bibi haus, trus ke dapur, Maaf tuan ma
kasih tau "
alau Ratih tau
tuan, tak
geliat apa a
t apa-apa, sambil
, ntar kasih tau
"tuan" dan N
? ap
alu
cuman bertanya, ap
" ngentot, ucap Bi "Ijah" dengan pol
ertawa terbahak-bahak
pernah ngent
ini, ada
Bibi ada,
udah almarhum 10 tahun y
rhan ga tau, t
n dah p
ti bibi suda
uan, sudah ada
ah sekarang
a tuan,
36 sampai sekarang sud
ada aja, malu tu
a Ratih, bi Ijah langsung berlari membukakan pagar,
, kena macet
ya juga macet, ucap
aku mandi dan berga
"Ya
ndan, Farhan kembali menyeruput kopi-nya, sek
erangkat menuju Senayan, untung mereka sudah memiliki
arhan sambil memeluk Ratih dari belakang, mereka menikmati alunan-ulan lagu tersebut, tidak terasa sudah 3 jam
uruh Farhan untuk nginap, tentu saja Farhan sangat senang akan aja
rinya ke dalam selangkangan-nya, disana terasa basah akibat hayalan-hayalan Bi Ijah akan apa yang akan dilakukan "Ny" Ratih dan Farhan, dia pun mengingat kembali terakhir kali dia ditindih almarhum Suaminya, tiba-ti
sing, mereka beradu kelamin, beradu kenikmatan yang diberikan kelamin masing-masing, t
dari Sepupu Ratih akan ke Jakarta, dan Mami-nya memintanya untuk membawakan berkas yang ketinggalan ke Bandara, berhubungun tujuan Ponakan
berpesan ke Bi "Ijah" agar menyiapkan serapan untuk Farhan, lal
menuju bandara Soekarno Hatta, tidak lupa d
duk bersih sudah ada di dekat lemari Ratih, Farhan melilitkan handuk itu ke tubuhnya, bertelanjan
atih
Ratih buru-buru
dara?
kas tuan, j
a dia mengabil Hp-nya, berniat menghubungi Ratih, tapi disana sudah terda
nkan lilitan handuk dari pinggang ke bawah dengkulnya, bergegas menuju ruang makan, ternyata disana Bi Ijah sedang menyiapkan sarapan buat-nya, Farhan pun du
ring Serapan ke hadapan Far
ari tadi ko
ini serap
ang gitu Bi! liat aja
ah memerhatikan tingka-nya, yang curi-curi panda
maaf tuan
rang, lihat aja, tangan-nya pun
Farhan pun meletakan tanga
udah Puas?
urang ajar melirik-lirik tubuh tuan, ucap Ijah, kata
ngan di ulang lagi! ucap Farhan d
n, maaf
lain kali, maka hari i
gan hukum Bibi, jangan kasih tau s
u, sekarang Farhan
g apa tuan?
pegal semua, Bi I
biasa-biasa aja, soalnya B
rapan, Bibi pijit
a
elihat jam, dia menghitung waktu, j
engah jam lagi, ucap
los pun menyiap
ang tuan?
Farhan, i
jawab Ijah, kan
ake gitu-
di urut dimana
kamar B
n? tanya ijah d
kan kamar Ratih sudah ka
an uca
ng tengah, di ikuti Farhan dari belakang, Farhan hanya mengena
Farhan pun langsung rebahan di kasur kecil milik Ijah, lalu meminta Bi Ijah memijit punda
an pahanya, Bi Ijah pun mulai memijit betis Far
ubuh-nya, lalu meminta Bi Ijah
anya, dia melihat dada Bidang dan berbulu milik Farhan,
etar saat melakukan itu, Farhan memejamka
r itu, Bi Ijah sedikit kaget, tapi dan lagi Bi Ijah hanyalah w
li di puting dada-nya, kebali Farhan
isihkan lipatan handuk-nya, sehinga paha dala
juga tidak berpindah dari kaki Farhan, walaupun F
sekarang bagian pa
an jawab Ijah
mulai membangkitkan Batang-nya, yang awal-nya tujuan Farhan hanyalah in
t pangkal paha-nya, dan tampa di duga, handuk itu pun lepas
pun membuang pandang
Bi? tan
itu handuk
dan mau tak mau, Ijah terpaksa menurut, walau ijah membuang hadapan wajahny
hat gini, kan suaminya dah
n, Bibi mal
juga sekali ini, la
ah mengocok-nya, disaat dia mengocoknya, ijah pun curi-curi pandang melirik ke B
n diri menarik kepala
perinta
n, Ijah ga
Batang-nya ke bibi Ijah, sambil menekan-nya, mulut Ijah pun terbuka, sekarang kepala Batangnya sudah masuk s
an pajang itu di paksa masuk ke mulut-nya, setengah dar
dari Belakang, tangan Farhan bergerilya di dada bes
tuan, Bibi
arhan merasakan kelembapan disana, jari Farhan pun menyisihkan sedikit cd Ijah, lalu jari-nya mencolok-colok Gu
bersandar ke dada bidang Farhan, dimana dari belakang Farhan mengobok-
kan-nya ke Ijah, dimana di sana, di kedua
rsihkan-nya dengan menjilati jari-nya, aroma dan rasa khas
makai daster, tapi Farhan dengan mudah menyisikan-nya. sekarang terlihat dihadapan Farhan, Bi Ijah memakai Cd warna Pink dan
n, itu jor
enjilati CD Bi Ijah yang sudah Basah, lalu Farhan menarik Paksa CD tersebut, sekarang terpampang dengan jelas Goa milik Ijah, disana ditumbu
k pernah melakukan hal seperti itu, tubuh ijah seperti cacing merasakan jilatan yang mengorek-ngorek Goa berharga milik
h sampai, Farhan pun menerima siraman hangat
ta maaf kepada Farhan, karna su
arhan! sekarang Farhan yang akan pipi
asa seram melihat ukuran milik tuan Farhan, apalagi sudah
la itu masuk, Ijah menjerit, ijah memohon agar tidak usah diteruskan, tapi Farhan tidak pedulli, dia sudah berja
disana, memijit-mijit batang-nya di dalam sana, Bi Ijah mengeluarkan air mata, merasakan perih yang amat sangat, maklum sudah 10 tahun dia
n semakin kencang menggenjot Gua milik Bi Ijah, bahkan sampai mentok t
ebalik-nya, Bi Ijah malah melingkarkan kakinya ke tubuh Farhan, serta merangkulnya dengan Kuat. Farhan ta
ah disirami oleh lendir milik Ijah, terlihat Ijah kembali melemah, tapi Farhan tanpa ampun tetap menggenjot-ny
crot.. rasa hangat di dalam sana dirasankan Bi Ijah, beruntung, dia tidak dal
sa-sia lahar panasnya mengalir
ikian, takut keburu "Ny" Ratih sampai di rumah, tidak lupa Ijah merendam
melihat jam, lalu Chat WhatSap
tar lagi nyampai, sek
lembar uang 100 ribuan yang tersisa di dompet-nya, lalu memebrikan-nya ke Bi Ijah, tidak lupa Farhan menyu
n sampai