Pelecehan Yang Menjadi Obsesi (Aku Dan Suami)
a, Pas jam istirahat makan siang, Angga per
Resto itu, tiba-tiba dia melihat seorang Pria yang mirip dengan Farhan, dia hanya
dia tidak berani menyapanya, (maklum, pe
anan-nya, sesosok Pria tinggi sudah ber
Bro! uca
aik, ja
engan saya? t
? Pacar-n
a, beleh bergabu
m, tenyata benar Farhan yg dilihatnya tad
ringan kerjaan masing-masing, disana Angga baru tau, ternyata Farhan bekerja di bidang Ko
di tanya barulah dia berbicara, sementara Farhan adalah sosok yang s
menunjuk j
an berapa total-nya, tidak lupa, dia
alau dia sudah membayar bill makanan Farhan, dan d
yar MacBook terpampang di atas mejanya, dia pun mulai sibuk dengan pe
di hari Senin-Jumat. dia adalah orang yang serius mengeja
hari demi hari, m
buah pameran Lukisan, mengisi kekosongan hari
etkan sebuah tepukan di pundak-nya, ternyata itu adalah Ratih bersama seora
nya "Ratih" ucap
an senyum dan sedikit menundu
bertanya k
kisan a
engisi waktu luang
ndiri ny
di temper ke dinding ruang tamu, ga tau ju
san sepert
di pandang mata,
ambil melihat-lihat luki
Lukisan bergambar pedesaan yang asri, Tante
ap Tante Mila, sambil mempe
rapa ya? tan
saja ridak tau akan nom
lu menanyakan harga dari lukisan itu, ternyata
tanya Tante Mila kep
sih, M
mahal ya! k
enyimpali,
Tante Mila, tad
Mih, jaw
ante Mila, Angga pun memesan lukisan tersebut dan membayar-nya, total yang harus dibayar Ang
n Tante Mila, tiba -tiba 3 orang peg
ekarang? tanya salah
ungkus yang Rap
Angga menjelaskan, kalau Lukisan itu sudah di bayar-nya
ih dan tante
g mengenal Tante, dan tentu s
ih dengan s
t dimana lukisan itu akan dipajang, Lalu Tante Mila menelpon pembantunya, dan
keliling, kaki pun mulai terasa pegal,
inggal, kegiatannya apa dan sebagain
a mengajak mereka untuk Makan siang, gara merasa tidak enak, Ratih dan
dan Tante Mila merasa nyaman dengan Angga, bahkan lebih
yang akan terpasang di ruang tamu-nya, lalu Ratih tiba-tiba mengeluarkan HandPhone-
enak akan hal itu, mengingat tadi, Angga sudah keluar cukup lumayan Uang untuk Lukisan, dan baya
iterima ga enak, ap
tarkan Angga, dan meminta Angga sekalian m
alam hati s
umah Ratih, yang berada
ainya di tempat yang di tuju, mereka pun masuk ke dalam rumah,
alan mendekat melihat lukisan
k Angga,
te, jaw
lahkan dimi
nte, m
li ke ruang tamu, mereka ber tiga pun kembali ngobrol banyak
alu, Angga pun pa
ng tidak disenganja