Cerita Skandal Dewasa 21+
tu-satunya. Sekarang lagi kuliah disalah satu univer
pun hanya acara kecil-kecilan sebagai rasa syukur. Sayangnya waktu itu Dimas t
nal." Aku menjabat tangan lelaki
dan saat aku melihat dada bidangnya yang hanya mengenakan
rsenyum padaku. Meski malu, tapi senyum
langnya Minggu depan. Kalian tidak apa-apa ditinggal b
, 'kan, Dimas?" Aku berusaha meran
ya cepat pergi sebelum telat ke bandara," ungkap
menuju ke lantai dua. Tapi sebelum dia pergi, aku meminta
a berpaling dari wajahnya imutnya. Dia seperti artis Korea. Meski umurnya sudah 21 ta
rikan kuncinya sambil tersenyum. Setelah itu, dia pergi menuju ke kamar yang ada ujung koridor la
i. Dan alasanku menikahinya adalah karena kekayaannya itu. Tapi ada alasan lain yang membuatku jatuh cinta padanya. Yaitu t
*
pa aku menawarkan anak tiriku yang mungkin saat ini sedang asyik bermain game dikamarnya
mar di ujung lorong, aku mend
a
uara seperti benda saling bertab
Plok
t aku melihat ke dalam dari celah kecil yang kubuka, aku melihat Dimas sedang merebahkan dirin
engan satu tangannya. Desahnya kian cepat saat tangannya mengocok rudal yang tampak
aa
merebahkan diri di bantalnya. Sesekali ia masih memijat rudal miliknya dengan perlahan untuk mengeluarkan sisa
eh! Dia an
lebar-lebar pintu kamar Dimas. Dan akhirnya, aku me
kaos oblong dan celana boxer berwarna hitam. Aku sempat melirik ke arah selangkang
a? Tante mau pesan
sebutan 'Mama'. Mungkin karena umur kami tidak
anti Dimas tingga
rku haus untuk menciumnya. Ditambah lagi, kuli
aket seafood saja, y
ng berada di depan dapur. Ia menyalakan tele
ini dulu?
dia mengambilnya. Saat kami makan berdua di sofa, aku sesekali melirik ke arah rudalnya yang
punya paca
a menoleh ke arahku yang hanya me
nya pacar?" Aku menatap matanya dengan seksama. Lalu t
itu adalah pilihan, 'kan? Sekarang aku sedang tida
a wajah kami hanya sejengkal saja. Tida
t semalam saja?" tanya
a apa? A ... aku
kuti Mama barumu ini."
ontak. Aku pun berbisik ke telinganya agar tidak bergerak. Dan setelahnya,
a tubuhku. Tanpa perlu diajari, Dimas mengulum b
aa
oblongnya dan membuangnya jauh-jauh. Dan terlih
terus ....
hingga dia mengerang keras. Sesekali aku juga mencoba mengisapnya
entikan aksiku. Dimas langsung membuka daster transp
aah ... iya,
uh apa yang dilakukan Dimas sangatlah nikmat. Dia m
ke bawah. Tak segan Dimas langsung melucuti celana dalamku. Jari-jarinya san
aa
! Teru
ta hingga menyuruhnya t
aak
in berhenti disitu saja. Dia segera membuka boxer dan celana dalamnya. Aku dengan jelas melihat
leh?" t