Demi Cinta
m rumitnya pikiran sampai mentari mulai di
restu. Esok nya dia akan datang menyampaikan niat meminang k
ngkar indah di jari manis. Wajah m
n dengan suara mobil ya
elah p
a menghilangkan kesan berlarut dalam sedih. Mungkin aku masih bisa m
agar sedikit terlihat cerah semata untuk menyambut Ayah dan membuat nya senan
ni?" tanyaku lembut se
bisa lebih leluasa melepaskan s
yum kecil terbesit di bibirnya. "Kamu c
suasana, namun sepertinya Ayah tak tersentuh dengan ucapan ku, bagai tau aku memiliki
Ayah soal
ng berubah!!"
lan sembari menghembuskannya, aku berusaha me
ah, dan terus
ika kita bicarakan hal itu nanti.
enapa kamu tak mendengar, sekali tidak maka tetap tidak. Kamu
usaha yang Ku lakukan tak a
agi dengan pria itu dan
k.
ua itu pasti ulah Ayah. Jemari mengepal kuat, aku kecewa pada Ayah yang mengenyampingkan
eraih tas Ayah sembari mengusap
ang bahkan tak pantas ka
keram pundakku, tampaknya Ayah k
putri seorang kepala sekolah International ternama. Sekaligus anak pengusaha properti. Kamu juga baru lulus kuliah sastra bahasa. Kamu cantik banyak p
adi tak berdaya "
Pekerjaan yang begitu sulit dia dapatkan. Aku m
h apa yang Ayah lakukan padanya. Aku yakin dia pasti membenci ku. Satupun tak Ada notifikasi dari Kay memb
uk lututku sembari sibuk mengigit jemari. Ini kebia
ndapat Satu notifikasi dari nya. Tapi sam
ung. Ayahmu mendekat kemari.
empat tahun lebih tua dari ku. Dia tahu kabar, mengenai cinta ku yang tak mendapa
hi kancing di pergelangan tangannya. Aku bergeg
ak lupa memberi senyum nya. Bagai tak pernah terjad
g aku buat, satu sisi aku terluka dan sisi
kecupan selamat tinggal di kening. Sebelum pergi, Ayah ju
nder di bahu Julia, tenggela
ak memberi restu, bahkan mengacuhkan ucapan menge
nal nama itu. Ayah yang begitu beribawa dan membuat setiap orang tunduk akan perkataanya. Julia tak m
bahuku, tak berucap dan ke
ntuk mendapat tujuan kita. Tapi itu membutuhkan keberanian besar
yang menyender pada Ju
pa lagi jika di hadapkan memilih kasih Ayah atau cinta ke kasih. Tak ada yang salah
enuhi. Aku meraih ponsel dan menekan kontak Kay. Aku jadi tak te
or Kay tak dapat di hubungi. Apa ini, kenapa tak bisa di h
anya aku yang berusaha?! Julia?!" aku tak mampu mengon
ll.
menatap cukup lama. Wajah yang ku rindu kan, pria bertubuh tinggi dengan wajah rupawanya.Tatapan r
a. Saat itu lah aku yakin itu benar Kay ku. Aku berlarian menghampirinya, ku tatap wajahnya lekat-lek
ta dia memelukku kian e
uan, air mata tak terbe