icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Demi Cinta

Demi Cinta

Penulis: Peonyy
icon

Bab 1 Aku mencintainya

Jumlah Kata:1090    |    Dirilis Pada: 17/06/2024

rasanya ja

eperti ribuan kupu-kupu

yang membuat ku emosional dengan kege

nanya. Ah, itu membuat ku menjadi menggebu-g

, ya tentu untuk berjumpa

u. Tak di sangka-sangka kami berakhir menjadi ke kasih dan kemarin dia melamar ku dengan begi

ak biasa dengan harga beberapa ratus ribu. Tapi itu sudah cukup untuk membuktikan k

a siapa aku akan menikah. Tapi kali ini aku akan mengatakan semuanya pada Ayah dan meminta restunya. Dengan hany

i Aku tak bisa menyembunyikan ekspresi senang ku. Aku terus men

a menikmati paginya dengan secangkir kopi sembari sibuk membaca korann

s ku hampiri Ayah, dan lagi-lag

ku sembari tersenyum manis "Ah, terimakasih sayang." ucap

gilnya. "Ayah." suar

gkirnya di atas meja sembari perhatian

tu, apakah Ayah akan me

buah senyuman terangkat di sudut bibirny

menyender manja di kedua kakinya. "A

an, rasanya dia tahu aku m

aku mencintai seorang pria yang ku temui dua tahun lalu, dia manis dan

, tampaknya Ayah benar-ben

cintai mu. Putri Ayah sangat cantik. Setiap pria yang melihat m

persis sepe

ku malu dengan pujianny

antis, penyabar, dan dia pria yang tampan. Ayah tahu dia selalu mendahului segala kepentinganku, aku sung

pa namanya?" tanya Ayah, dia tersenyum lembut ke

h perusahaan komponen ponsel Ayah. Dia lebih tua dua tahu

seketika berubah tajam, wajahnya menjad

aimana?" suara Ay

alau begitu dia anak yan

apa h

natap sendu punggung Ayah yang berdiri membelakangi ku. Aku

a kamu bisa hidup. Tidak Bella, kamu

an Ayah menyakiti hati ku. Aku bergega

gannya. Ayah pasti akan langsung

k!!" Tegas Ayah, dia membuang m

kali temui dia Ayah. Ku mohon." Mataku ber

ekik Ayah lantang, d

tangisku tak pecah dan se

yah!" Aku tak tahu bagaimana la

ya menatap ku, tak Ada

a baik akan berubah menjadi jahat dan kamu akan menyesalinya seumur hidup

lihat Ayah semarah ini. Mungkin benar ayah mengkhawatirkan

ya

Tunjuknya

aikan ucapan ku, tapi Aya

dan pergi meninggal

saha agar tak men

bergetar Aku berusaha keras menahan tangis. Aku ber

nya. Tak peduli dengan ku

ilnya dan terus memanggil, Ayah tetap acuh dia bahka

sembari menatap mobilnya y

tak mungkin hidup tampannya, tak akan mungkin. Aku terduduk di lantai dengan derai air mata yang te

ntainya." gumamku, tert

Berjalan masuk ke rumah dengan lunglai. Mataku terasa bengkak akibat terla

amar. Ku satukan kedua tanganku, "Ibu apakah s

bahkan belum menemuinya, tolong beri A

berucap Ibu tak mungkin tiba-tiba

iksa. Ayah tak merestui kami. Lalu b

tatapan kosong terarah ke jalanan. Kamar ku berada di lantai d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka