Rahasia Suamik
itupun sama-sama terdiam melihat Azkiya. Ria, wanita itu dengan santainya duduk d
k senang. Rencananya membuat Azkiya terluka berjalan lanc
" tanya Ria
a dia mengalihkan pandangannya ke bawah. Arza hanyaap Arza menjawab
lemparkan sambil menatap Azkiya. Lalu ia turun dari ata
amu menikah dengan seorang bos kaya dan bermimpi m
engar. Tangannya memegang nampan dengan sangat erat, mencoba menahan amarah yang bergemuruh dalam dada.
perasaannya. Kemudian men
hanya ingin mengantarkan ini.
ngat menganggu," ja
nuju meja tamu untuk meletakkan minuman yang dibawanya. Sementara
anya Ria pada Azka. Matanya memandang Azkiya dengan rendah. Arza
erti dia. Tak pantas seorang pangeran bersanding dengan upi
nyangka Arza sampai hati memperlakukannya seperti ini. Sem
mbali melontarkan ucapan pedasnya. Azkiya masih diam. Namu
telah Azkiya lakukan pada ibuku sehingga dia sangat tunduk dan
Arza, ia sungguh tidak percaya jika ternyata serendah
an aku seperti ini, Arza?" tanya
da di pikiranmu!" ucap Azkiya dengan nada sedikit tinggi dan penuh pene
cur menjadi sesuatu yang membahagiakan untuknya. Kebencian telah mengakar di h
g Azkiya katakan, ternyata ia
engan nada tinggi pada kekas
ayan di sini! Jadi jangan macam-macam!
empuan rendahan katanya? Lalu ia a
t Ria naik pitam. Ia hendak menghampiri
i pelajaran pada perempuan rendah
h Arza. Ria menata
asa cukup untuk kali ini, biarkan dia
" titah Ar
ngat erat. Azkiya berpikir haruskah
*
a tidak habis pikir jika rasa sakit yang suaminya berikan akan seperih ini. Ia melangkah g
. Ia menumpahkan rasa sakitnya seorang diri di sana, menangis meratapi nasib yang tak kunjung berpihak padanya. Na
. Atifa-sahabatnya tengah berdiri dengan air mata yang hampir menetes. Azkiya sudah menduga At
emakai kamar mandinya?"
u membuat Azkiya bingung harus berbuat apa, akhirnya mereka berdua hanya diam. Lalu tiba-
fa tahu masalah yang sedang ia hadapi. Air mata itu kembali berhasil meluncur membasahi pipi Az
dengan suara bergetar. Ia masih saja berusaha
a semakin erat. Azkiya menghapus air matanya, l
Aku baik-
da pekerjaannya. Akhirnya mereka berdua kembali bekerja. Pengunjung hari ini lumayan banyak, membuat para karyaw
kukan apapun karena Arzapun membiarkannya. Ria mengira jika Azka telah benar-benar jatuh pada pesonan
ertarik pada wanita dengan penampilan glamour itu. Arza tipe lelaki dingin dan selektif dalam memilih. Jauh di lubuk ha
Ria yang sedang du
pan laptop. Bukan bekerja, lebih tepatnya ia sedang memiki
Ria dengan
ia dengan tatapan dingin. Arza memberi i
an pelayan miskin itu?" t
m hati. Ternyata benar, dalam pikiran manusia harta adalah segal
kin hanya bisa jika Azkiya sendiri yang memilih untuk meninggalkanku," lirih Arza denga
gumam Ria. Wanita itu mengetuk-ngetukkan
kah ak