Misteri Hutan Gondoriyo: Perjalanan Malam yang Mencekam
akhirnya melihat cahaya samar-samar di kejauhan. Tanpa ragu, aku mengarahkan mobilku ke arah cahaya tersebut,
sok seorang kakek berjubah dan seorang nenek dengan sorot mata yang tajam sambil menyeringai seperti serial film maklampir yang populer waktu itu. Me
begini disini?" sapa k
abku dengan ragu. "Bisakah Anda membe
ahasia, anak muda. Tapi kami akan membantumu." Teruslah berjalan ambil sisi kanan dan jang
utin saja. Dengan penuh perhatian, kakek dan nenek memberi aku petunjuk untuk kembali pulang. Mereka mengingatkanku unt
Pulang ya
ik awan gelap yang menambah kesan suram. Aku, seorang petualang yang selalu tergoda oleh keindahan alam, memutuskan untuk menjelajahi
h saya masuk hutan tersebut lebih tepatnya karena nyasar, dan saya juga tidak tahu kalau itu adalah k
ngan pepohonan yang menjulang menjadi semakin menyeramkan. Suara gemuruh hutan dan desiran angin malam membuat bulu kudukku merinding. Sengaja kubuka jende
enyalip mobil saya. Aku merasa heran, karena jalan yang sempit ini tidak mungkin bisa dilewati oleh kendaraan besar seperti itu. Namun, tanpa
jang jalan. Hingga akhirnya, aku menyadari bahwa aku telah tersesat. Jalan-jalan di hutan
ah sejam saya melihat gerbang di depan saya tertulis "Happy Memorial Garden". Ya Allah...bukankah memorial artinya k
, membuat kegelapan semakin terasa. Aku berusaha untuk tet
u, mencoba untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Namun, sebelum aku bisa berea
truk atau bis seperti yang dikatakan oleh kakek dan nenek tadi agar jangan terg
u memikirkan apa yang baru saja aku alami. Namun, semakin lama perjalana
Aku keluar dari mobilku dengan perasaan lega, merasa bersyukur bahwa aku
ap membayangi pikiranku. Aku terus bertanya-tanya tentang misteri-misteri yang tersembun