Hubungan Cinta Terlarang dengan Ibu Rina
ebuah pondok nyaman yang dihiasi dengan mawar merambat. Sebagai seorang guru sejarah di sekolah menengah setempat, dia memiliki semangat unt
ina merasa tertarik pada ketenangan yang tenang di kebunnya. Di sana, di antara bunga-bung
tidak bisa sepenuhnya pahami. Namun, saat dia berdiri di depannya sekarang, senyum malu berma
a lembut dan lembut seperti b
senyumnya dengan kehangatan yang
dengan pria muda di depannya itu. Ada sesuatu tentang cara dia memandangnya, cara matanya ta
o?" tanyanya, suaranya ham
ng mekar di sekitar mereka. "Saya hanya... butuh udara sega
yang menenangkan. "Terkadang, itu saja yang kita butuhkan," bisikn
a mereka berdua dan gemeretak lembut daun-daun di angin. Pada saat itu, waktu sepertinya berhenti, da
etap di atasnya seperti pelukan hangat. Karena di sentuhan lembut tangan Anto dan pemahaman yang tenang di matanya, dia telah menemukan ci
nya, terbungkus dalam sarang pengertian bersama dan kasih sayang yang tak terucap. Angin sen
ngan tekad yang tenang. "Bu Rina, ada sesuatu yang ingin saya kat
tanya, rasa ingin tahu menggelitiknya. "Apa itu, Ant
rti sungai yang membebaskan diri dari tebingnya. "Semangatmu untuk sejara
nnya sendiri tercermin di kedalaman matanya. Dia tidak pernah berani memba
anya tercekat di tenggorokannya
ah-engah. "Aku tahu ini mungkin... tidak biasa," akunya, matanya mencari tanda-tanda keraguan di matanya. "Tapi aku ti
osi. Dia tidak pernah mengharapkan menemukan cinta di sudut-sudut tenang kebun
tuhannya lembut seperti bisikan angin. "Anto, aku..." bisiknyang mengungkapkan banyak tentang cinta dan kerinduan yang telah membawa mereka bersama. Pada saat itu
bahwa dia telah menemukan teman sejatinya dalam Anto - sebuah cinta yang akan bertahan da
telah menemukan rumahnya dalam dekapan orang yang dia cintai. Dan bersama-sama, mereka akan menulis ki