Gairah Istri Kedua
al yang berada di puncak piramida. Kemegahan yang terpancar bukan semata-mata menunjukkan bahwa penghuni rumah tersebut hidup ja
eorang pengusaha handal. Keberadaannya menjadi pusat perhatian dan panutan bagi setiap anggota keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Wa
n fokus Juna yang sedang melamun memikirkan urusan perusahaan. Dirinya te
i saja Ras,"
r kopi, entah mengapa Juna merasa rumah yang mereka tinggali masih memiliki kekurangan. Ke
untuk medekatinya. Juna tak bohong, wanita yang ia nikahi karena hasil pe
ayangi Faras dan hubungan pe
mu ada waktu senggang untuk siang nanti?" tanya Faras kepad
ngat padat tersebut, ia bisa membaca dari raut wajah Faras
tanya Juna pada Faras yang kini menatapnya dengan lamat, wanitanya itu menggelen
akan. Memang rumah yang mereka tempati sangatlah besar ditemani dengan beberapa p
namun, Juna tetap saja memiliki perasaan terlebih melihat interaks
haruskan Juna untuk pergi meninggalkan Faras sendiri
dulu ke kantor karena harus melihat progress dari bebera
g selalu jadi teman main aku," ucap Faras menenangkan pikiran Juna yang sela
gguk. "Baiklah, Faras. Aku akan berangkat sekarang. Kalau ada apa-a
keyakinan. "Aku pasti akan baik-baik saja,
.
g merupakan kantor milik keluarga suaminya itu, kerap kali Faras menyap
ng bisa dibantu?" sapa seorang
a sudah buat janji dengan Pak Juna, ada
ya anta
Pak, semang
debar, sebuah amplop resmi dari rumah sakit semakin dirematnya dengan tak karua
pintu dengan senyum cerah di wajahnya. Juna, yang sedang sibuk menatap l
an makan siang untuk kita berdua." Sambut Juna den
di depannya. "Aku punya sesuatu yang ingin aku bicarakan denganm
kondisi kita sama-sama se
an, "memang kondisi kita sehat mas, ak
ng duduk di hadapannya, tubuh kecil i
sa kamu untuk segera memiliki anak. Kita bisa melaku
mau ikut progra
idak membawa keberhasilan dalam sekali coba. Kita coba dulu perlahan ya Ras, aku mohon jangan berpikiran s
Aku tahu kalau kamu pasti iri sama temen
s, "iri tapi aku lebih ingin kamu bahagia dan tidak merasa tertekan. Kita akan melewati
ng masih tersirat di matanya. "Tapi, Mas.. bagaimana jika kita gagal l
ahu sampai kita mencobanya. Kita telah melewati begitu tantangan rumah tangga bersa
gan kata-kata Juna. "Terima kasih, Mas. Aku juga
menyatukan segala keragu-raguan dan keinginan yang mereka miliki. Merasakan ke