Aku dan Maduku
n kabar bahagia pada Farhan. Namun kabar bahagia itu menjadi sirna seketik
agia? Entah saat ini harus aku namakan ka
*
Sarah lebih memilih banyak diam. Bahkan dia juga memilih tidur terpisah dari Farh
ya saja, suasana rumah itu terasa mati, seperti tidak ada kehidupan di dalamnya.
a pada Farhan, biarkan saja dia sendiri yang mengurus. Meski d
n ijab kabul pernikahan dari Lidia dan Farhan. Wajah
njaya dengan mas kawin uang sebesar seratus juta rupiah dan logam mulia lima pu
ah
tanpa adanya persetujuan dan keridhoan dari Sarah. Farhan berpikir, lambat laun Sarah pasti akan menerima pernika
a besar keluarga Lidia. Meski begitu, Lidia tidak pernah keberatan dengan per
i sana tidak hanya Lidia, tetapi juga Farhan. Tentu saja Farhan senang, Farhan juga yang menging
a besar dari Lidia itu membubarkan diri masing-mas
n bisa menempati rumah yang sudah saya siapk
membawa Lidia ke rumah yang aku t
a Istrimu?" tanya An
Farhan berniat membawa Lidia ke sana agar Lidia dan Sarah bisa saling dekat. Papa tidak pe
ra kau menutupi pernikahanmu ini dari Istrimu itu, tak ku sa
nyikan dari istri pertamanya. Namun berbeda dengan Farhan yang secara terang-ter
u ditutup-tutupi. Jadi aku tidak perlu semb
senyumnya itu seperti tersirat banya
melarangnya, katakan jika memerlukan sesuatu." An
ka berdua menjalan kehidupan