Twin's
matanya, dia masih setia terduduk di lantai pinggir ka
an jas yang melekat pas di tubuhnya. Laura memalingkan wajahnya enggan menatap Ma
n Laura, jika mengingat
uskan napas secara kasar. Dia sengaja bangun pagi karena merasa bersalah telah
maafk
mar mandi, dan melakukan ritual mandinya, s
ar mandi, dia tidak m
erdapat dres cantik, dan mahal tak lupa sepatu, dan tas juga. Laura mengambil satu dres bermotif bung
yang membeliny
tidak peduli,"
ar dari kamar dan tak menemukan siapapun di sana, hany
ing. Dan juga aku sudah janji akan menemani Dania pergi. Jangan lup
am
ka kotak makan tersebut. Ayam serundeng, lengkap sambal dan lalapannya. Dan deng
*
ran Mario dan Laura. Jika tak secepatnya kapan Laura bisa hamil begitulah pikirann
a Jimi, Jimi membantu Dania un
l. Aku takut semakin lama mereka bertemu setiap hari, dan semakin lama akan
a akan berangkat malam ini
ih. Jangan lupa kamu
nya, saya
uduknya, dan akan ke tem
*
ibu kota dengan perasaan bosan, dan kesal. Walau kehidu
gak punya hati,
amun, Laura di kejut
ng?" gumam Laura, sambil
edikit terkejut akan kehad
im
ang, nona."
ah melihat Jimi dia selalu teringat
uruh anda ke kediam
aku pulang sajalah. Aku b
erjaanku sulit. Apa kamu tidak kas
Kenapa semuanya begitu simpati padanya? Sedangkan padaku tidak ada yang pe
tuan mu itu Jimi. Bukan aku," lirih
sikonya jadi istri kedua." Jimi menja
asuk. Jimi menghembuskan napas secara kasar. Dia masuk dan memutuskan menunggu Laura di ruang tamu, Jimi juga
teran mandarin dan Indonesia, membuatnya selalu diteriaki oppa oleh gadis-gadis remaja jika di luar. Jika di kantor Jimi menja
*
an Wir
s depan. Dania mencium punggung tangan Mario, dan Mario mencium kening, dan bibi
pelukan Mario. "Laura, sudah sampai." Tanyanya basa basi,
Laura juga, say
, untuk kalian." D
a, dengan senyum di wajahnya. Dania dan Mario masuk te
i makanan nya. Jika ibu di sini dia pasti senang." Gumam Laura, tak pernah dia melihat makanan see
nti setelah makan aku ingin bicara sesua
lama makan siang tersebut. Hanya suara
Dania mengajak Laura,
, sayang?" tanya Mario, setela
io dan Dania. Dania menyodorkan
bulan madu beserta kama
k ikut ?"
dak akan punya waktu untuk Laura. Dan calon a
ra maka tidak akan ada anak di antara mereka. Tapi
carakan dengan Dania." Jelas Mario, dan Laura pun mengangguk
aku sangat mencintaimu." Uc
alas peluk
lalai menjaganya." Lirih Dania, mengingat dulu saat dia masih tengah hamil, dan tak meng
ungkin ini sudah menjadi kehendak Tuhan." Mario mencium k
" Goda Dania, membuat Dania terke
ra Mario." Pinta Dania li
a hamil."
an Dania. Air mata Laura meluncur tanpa permisi. Dalam hati
ambu
f t