icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PPKM (Pelan-Pelan Kamu Menerimaku)

Bab 9 [8]

Jumlah Kata:1114    |    Dirilis Pada: 12/04/2024

ang sama dalam hidupnya; bangun pagi, mandi serta sarapan, berangkat kerja, pulang, dan tidur. Sesekali ia duduk dua hing

bali. Mengambil jatah cuti yang sengaja ia kumpulkan untuk berkunjung nantinya namun, ka

anyak siksaan yang mende

h. Ketika ia menyadari, kalau Jess memiliki ruang tersendiri di hatinya, ia terbiasa

belakangan ini. Ada meja rias juga satu standing hanger berisi tas berwarna mencolok di sudut. Satu meja dengan laptop serta beberapa jajar buku bisnis d

ua orang tuanya. Yang mana Arslan yakini, ini foto Jess dengan kedua orang tuanya. Satu hal yang pada akhirnya Ar

g di lehernya. Menerima kecup dari kanan serta kiri dari kedua pengapitnya. Lalu di ba

bali potret itu seolah ada satu tarikan ku

ruang laundri di samping dapur. Langkahnya ke arah balkon, tapi keberadaannya

lewati meja makan. Ada satu notes di mana notes tersebut ditindih secangkir kopi dengan caramel di

kan. Ada beberapa kaus lo di sini, kan? Enggak pakai pewangi gue, kok. Gue masih ingat pr

elum balik, lo kalau mau

toni

l

ya tentang kamu, saya suka." Di seruputnya pelan kopi yang sudah mendingin ini. Lalu pirin

san ia menyantapnya terutama buatanya sang ibu. Namun kesenangannya berges

nyenangkan versinya. Pasti berbeda dengan yang g

sa buat," kata Arslan deng

ngan wajah jengah. "Habiskan. Kalau enggak habis, g

"Kalau enak, past

kalah rasanya d

erlu memastikan hal ini. Sejak berita kehamilan Jess mencuat,

ami kasih tau i

menga

perti ini buat g

bisa dibilang mudah dibuat tapi sang ibu membuat dengan beberapa bahan dan bumbu tambahan. Arslan tak sangka, kalau Jesslyn melebihi ek

mulu sama gue." Jess mendorong pelan kursinya.

ke man

e harus berjuan

dia memilih kata-kata itu sebagai balasannya. "Tapi ini w

arnya," sungut Jess sembari meletakkan piring kotornya denga

ih suka memanggil Elyn da

"Gue enggak suk

bir saya buka

mengacuhkannya. Pria itu malah menyantap sarapannya dengan santai tanpa beban

mem

apartementnya hampir jelang tengah malam, menumpang tidur juga sarapan, dan kini memancing emosinya? Ya Tuhan! Salah

ng ada di tengah meja. Membersihkan sisa remah roti atau mayonaise yan

ya. Gue yang nyiapin itu semua buat lo. Nyadar

i. "Saya enggak min

in kala

n mel

arapan yang

angkit, meraih lengan gadis yang kini menatapnya

. Mungkin saking terkejutnya, ia tak sadar

enyum gitu. Biar enggak pusing kepala saya ngadepin kamu yang selalu

alam dekapan Arslan, Jess sontak men

dirinya pun duduk di tempat yang sama dengan p

enggak berhenti berj

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka