KKN di Desa Metanoia
ihat ke arah Vina. Pria dengan rambut cepak itu tersenyum masam dan kembali mengumpulkan foku
aban Vina, pertanyaan yang segera mendapat anggukan deng
at pria berambut kribo dengan komik di pangkuannya berkata,
angsung ke rumahku kalau kalian lapar, bisa dibawa juga kalau malas bolak-balik," jawab Erina yang mendapat de
" ucap pria itu tersenyum lebar dengan kecanggung
but pendek namun berponi samping, pria yang sedari
layar laptop yang tidak pernah terlepas, "oh iya kak, sekalian tanya dong. Buat ketemu sama kepal
sa kapanpun di rumahnya, kalau pemangku adat biasanya pagi di dekat tempat parkir kapal, kalau siang
rangkali besok bisa langsung kita kerjakan gitu
n ketemu sama Pak Ujang dulu, soalnya cuma mulut Pak Ujang yang dideng
ya menjawab pertanyaan dan menjelaskan singkat. Walau lebih banyak tanggapan dengan tiga kata yait
termasuk membuat kesepakatan sebagaimana kelompok dalam bekerja sama pada suatu kegiatan. Meletakkan buku tulis kampus, Afrian berujar, "Kita belum tahu karakter desa Metanoia, yang jelas bel
engambil pulpen dari tas masing-masing. Melihat respon anggota kelompoknya yang c
warga setempat sambil gue curi obrolan tentang tiga ide kita," ujar Des
n? Kagak ada sinyal di sini,"
ucap Vina menyetujui ide Desry, sang pemilik
an seputar desa dalam kelompoknya. Tidak butuh waktu lama, Afrian meletakkan buku itu tepat d
asih kabar kalau kita diterima KKN itu buka
Desry, sebenarnya si botak itu bilang kalau abangnya adalah pe
Danang alias kepala
uma buat tanya, hal yang d
nuliskan sesuatu. Tidak menghabiskan banyak waktu mel
sa, gudang itu bau aneh, dan pintu kayu gudang itu
di penopang dengan tiga kaki khusus kamera. Tanpa basa-basi seperti khas k
simpulan
buta angka dan huruf, ter
in itu
orang berkebutuhan khus
kira-kira E
apa bau
i hingga timbul pertanyaan. Tidak perlu untuk dituliskan, namun kemudian Vina berkata, "Perasaan gue ya, kita bisa jawab ini
rja," ucap Angga yang memang sudah menyiratkan, bahwa dirinya yang aka
yar jarak dekat juga kagak masalah," sa
kerja," kata Afrian yang menjadi akhir dari perkumpu
ngan sebagai bagian dari hobinya yang tersalurkan ke jurusan Teknologi Lingkungan Hid
nci gue yang bawa, kalau mau balik dan rumah masih terkunci, mampir saja ke kebun. Denah gambaran gue sudah difoto, kan?
turan dari Afrian, seruan yang langsung mengantarkan nia