Pendekar 7 Bayangan
uus
uus
, kedua alas kaki bayangan putih menapaki daun dari satu
eee
kan tangkai apalagi pohon, hal itu menunjukkan jika sosok b
utih tersebut seorang lelaki berpakaian celana putih dengan tutup kepa
t yang sudah memutih menandakan
pohon, daun telinga sebelah
hutan tutupan jauh dari perumaha
mber suara "Benar itu suara
elayang menuju ke
s, di sebuah pohon sonokeling yang lebat, sang
mau belang yang baru sampai ke bawah pohon sembari menggigit paka
engan cepat meletakkan bayi tidak jauh da
masalahnya bisa kapan saja menimpa dirinya, apal
kanan sang Resi keluar cahaya putih tipis, selang kemudian, tangan kanan
Telunju
ning merapalk
, yang tenaga dalam pemiliknya terpencar lewat Jari telunjuk, semakin tinggi tingkatan ajian maka kekuata
lum Jari telunjuk lurus seara
UUS
i sisi kiri si belang, tiba
UG
tur pohon jati alas yang tumb
uu
nya yang kesakitan menjadikan raja h
UU
tajam penuh dengan kebencian padanya ditambah lagi dari mulut sosok hitam
kali lagi mengaum kemudian raja h
at sosok hitam bersuara lagi dan selang
uu
berubah wujud menja
uuu
an sosok hitam masuk ke tubuh si jabang bayi melalui
i perlahan berangsur-angsur berhenti digantik
t kejanggalan pada sang bayi, tetapi jika mereka menyaksikan bagaimana
kan raga si jabang bayi mampu menjadi tempat bersemayamnya sos
ahwa setiap makhluk terutama manusia diciptakan oleh sang
tahu jika si jabang bayi memiliki kem
ehingga hari ini mengalami peristiwa yang terjad
a bertengger, beliau ingin tahu sesuatu yang ganjil apalagi yang aka
n tasbih sa
taran
si Cipta Wening menunggu kondisi ba
at restu dari sang Hyang Widi!
a Wening melayang turun dua langkah dari bayi yang ter
ya mencari keberadaan bayi ini!" Resi
ta Wening dengan sang bayi, dia
da orang tua yang kehilangan bayi mereka!" Sang Resi b
si bayi memancarkan aura tidak seperti bayi biasa, setiap kedi
ambut, kedua tangan bayi juga terangkat meraih tangan Resi Ci
si jabang bayi sudah dalam
Ada ap
bersit dalam k
gemetar seperti orang kedinginan tetapi wajah sang
si jabang bayi diposisikan dipangkuannya, selang kemudian si
atan ghaib yang keluar dari si jabang bayi, perlahan tubuhnya mulai tenang, wajahpun sud
ka kedua mata dibarengi dengan menarik napas panja
ngun dari semedi, tanpa menoleh ke kiri da
n hutan, dilihat dari arah yang beliau tempuh dapat d
epat lari beliau sampai ke kampung. Dan benar saja sebelum c
au menghentikan lari supaya tidak menarik perhatian warg
dengan Resi Cipta Wening, mereka mel
a? Bayi siapa
para penduduk kampung pada orang-o
u risau dengan pemikiran warga