Penjara Cinta Tuan Billionare
ngkot berwarna merah sudah berjejer di samping ru
g di belakang!" Sophie bergegas masuk ked
melenggang masuk ke dalam angkot di belakan
biasanya sepi." Batin Dominique melirik
uknya itu adalah tempat yang paling nyaman bua
menambah kesejukan. Udara malam hari dengan pemandangan jalan raya yang tidak p
ng kelelahan dan telinganya mendengar celotehan-
al di marahi bosnya, tertawa, bercanda yang tidak jelas juntru
perjalanan an
duduk sopir di buka berarti ada satu
bang pintu dua lagi berpencar berhimpit di antara para penumpang wanita. Sophie melihat gel
kan memakan dan menerkamnya. Suasana berubah hening seketi
kan semua barang-barang kalian!" ucapnya
n takut bercampur jadi satu. Mata Sophie melirik kearah sopir di lehernya sudah terhunus golok ya
alam yang mencekam. Celotehan, tawa dan canda semuanya
an dengan para penumpang wan
mendelik tajam masih men
uruti kemauan mereka yang melucuti paksa dan merampas
an goloknya di leher. Dan dia pun tak luput menjadi sasaran mereka, Sophie terpaksa menyerahkan dompet beserta isin
n terakhirnya terminal, tapi malam ini a
gis seperti yang lain dia hanya d
rlihat syock menggiring mereka untuk membuat laporan pad
ranya, dia mengeluarkan ponsel yang sedari tadi terus berbunyi dari saku dalam j
ok belum sampai?" suar
phie dengan suaran
n motor menuju tempat yang disebut. Tidak berapa lama motor b
ni?" ucapnya memburu dengan perta
ng kamu nggak apa-apa kan?" tanyanya lagi menggoyangkan
ophie sudah menangis sejadinya di pelukan sang pacar. Rasa yang
i depan tukang nasi goreng
gak usah pakai acar dan ketimun, ingat jangan lupa lagi kemarin ada acar sa
sama timunnya kemasukin ke nasi gorengnya si eneng," kata abang nasi goreng. "Ya
asi goreng langsung me
embuka ponsel memeriksa isi pesan yang sed
nggak bawa kerjaan bisa tidur dengan nyenyak sedangkan ker
meminta agar personil bisa lebih meningkatka
i, ini pe
berapa
mengeluarkan uang puluhan ribu dua lemba
balianny
kasih y
rena rumah peninggalan kedua orangtuanya terpaksa dia jual untuk melunasi hutang-hutang ayahnya. Dominique harus bisa me
*
h apartm
gung dan lengannnya yang penuh dipenuhi dengan tato hanya mengenakan handuk y
rbagai informasi dan foto seseorang. Pria
en mau melihat
tahun. Kau bahkan belum
akan mengant
mm
endesak anda bisa langsung menghubungi saya!" John berkata. Pria
*
tasnya sembarangan, tak berapa lama dia keluar dari kamarnya membawa han
jauh dari meja makan. Dia mulai membuka bungkusan nasi gorengnya awalnya dia menikmati hingg
jadi merinding begini?' Dominique menghentikan makanny
e bergidig. Melempar sendoknya. M
gan selimut, " Jangan ganggu dong jangan ganggu pergi kau setaaannn ...
at lain seseorang sedang menatap foto
, kali ini aku tidak a