Berikan Aku Cinta
rhati tangguh dan sangat pandai menyembunyikan masalah yang di hadap
ar sebuah masalah yang sedang
ia akan resmi m
i kota metropolitan. Bapak Rayindra Pramuja
au sudah meni
gan sang ibu. Bapak Rayindra Pramuja me
tu di karenakan oleh mobil yang dikendarai ayah Dea mengalami Rem blong. Sehin
nama Gusma
ang setia terha
walau jarak mereka telah d
lagi sampai sekarang. Semua harta yang di punya oleh san
erbadan kekar yang mengatakan bahwa rumah itu sudah di gadai sebelum pak Indra meninggal dunia.
tinggalkan oleh sang suami tercinta untu
h tangga hin
kurangan dan di bawah kata cukup, namun bu Dewi t
*****
i Nusa Bangsa. Dea lulus dengan nilai yang bagus dan memban
ina pergi ke kantin untuk mengganjal perut mereka yang sudah berdemo minta
ereka mengenyam pendidikan bersama, sekarang telah tiba saatnya mereka keluar dari sekolah yang telah memberi banyak ilmu untuk mereka gunaka
k nafas, dan m
nya biaya untuk melanjutkan pendidikan untuk ke universitas. Dea juga sudah pernah mengajukan untuk dapat beasiswa, namun sepertinya itu tidaklah m
Namun, Dea berusaha menyembunyikan dari Rina dan Eli. Ingin rasanya Dea menangis mendapatkan pertanyaan seperti itu, tapi dia
n sahabat-sahabatnya. Walaupun Dea me
ap apa yang di rasakan oleh Dea sa
kembali setelah mberi jeda beberapa saat pada pertanyaanny
lo nanti!" tanya Rina lagi. "Kan gua udah kerja paruh waktu, Na. Tapi gua rasa untuk mencukupi biaya kuliah tidaklah cukup dengan gajiku yang tidak seberapa itu kan biaya kuliah mahal. Tidak cuman itu, kuliah juga butuh perlengkapan. Nah, perlengkapan itu butuh money." Jelas Dea panjang lebar sambil tersenyum getir. "Jika moni-moninya tidak cukup setelah pembayaran uang k
oga gua lulus
Itung-itung buat bantuin bokap dan nyokap gua, tambah Rina. "'Semoga apa yang lo ing
, di masa pandemi seperti ini, usaha bokap
a lagi kesul
ang tua gua yang lagi kesusahan. Apalagi harus gua tambah lagi beban mereka jika gua kuliah. 'Kan pengelu
tidak bisa berbuat lebih untuk sahabatnya. "Sudahlah jangan sedih lagi, yang penting kita sudah b
ir mereka di sekolah jadi s
dengan mengingatkan akan hasil pencapaian mer
sesan itu tidak ditentukan o
n takdir orang
a!" nasehat Rina penuh penekanan. "Mana tahu Tuhan punya rencana buat kalian berd
apatkan takdir baik kalian" tambah Rina kembali untuk memoti
Dea yang dibalas pelukan oleh kedua sahabatnya. "Sekarang, besok dan nanti ... kita akan tetap jadi sahabat sejati. Aku janji takkan pernah berubah secuil pun pada kalian," ujar Rina tulus dari hatinya. "Terima kasih, ya. Kalian slama ini slalu jadi sahabat terbaikku.