icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SUGAR BEBS

Bab 3 [2]

Jumlah Kata:1587    |    Dirilis Pada: 28/02/2024

m dibacakan

uni

ka pun tersebar seantero Indonesia. Pemilik usaha ritel kedua terbesar di Indonesia, meninggal den

sih ada. Masih dalam meeting penting yang dibahas di Pandeglang. Xena ingat, k

tak ingin beranjak dari sana sama sekali. Sekadar makan saja, Narti yang siapkan d

ang masuk dengan pandangan tajam ke arahnya. Tanpa ragu, pria itu pun tanpa permisi duduk di tepi ranjangnya. Tak jauh dari duduk Xena

enapa engga

kan wajah. Menggeleng

an,

a beri. "Pengin ikut M

mengendongnya. Membuat Xena menjerit tapi diabaikan. Hingga ia didudukkan dalam seda

ena eng

an,

buat Xena ciut nyalinya mendadak. Yang kini ia lakukan hanya meng

anpa Xena tau, ada sesal yang merayap di hatinya karena nada bicaranya tadi. Hingga deru mesin mo

oleh sekilas pada Xena yang juga mengimitasi

tatapan demikian teduh. Xena ingat, tatapan itu selalu Riga beri saat dirinya ada di antara Vally juga tunangannya itu. I

juga minta maa

tnya memejam sebentar. Menikmati. "Vally

Tersenyum girang karena hal ini sedikit banyak mem

, ada pembacaan akta waris d

lindap saa

*

ah meninggalnya

uni

ahnya. Mereka semua menatap Xena penuh minat. Seperti siap memberi kepalanya untuk dikekang oleh gadis lima belas tahun itu. Xena jadi

mereka sudah duduk di ruang tamu. Sebagi

it menunduk ke arahnya. Berusaha menena

a kenal sebagai rekan kerja ayahnya, Ronald Nasution. Ia sempat berjabat

ang ada di sana termasuk saat ia melirik ke arah putri bungsu dari orang yang ia segani selama ini. bukan hanya sebatas rekan kerja, hubungannya dengan ke

erjaannya akan berat tapi ia siap. Apalagi saat ia teringat seminggu lalu, Hanif dengan konyolnya mengirimkan satu surel. Yang memb

kala itu. Tadinya, Ronald tanggapi seloroan itu dengan senyum lega tapi menda

ribadinya. Dalam hal ini, bekerja di bawah naungan pribadi untuk dan atas nama keluarga inti Dirdja. Meliputi Bapak Hanif Dinandirdja se

milih menunggu karena Ronald sendiri tau, apa yang mereka tunggu. R

Dinandirdja, SE." Ronald menarik napasnya pelan. Surat wasiat itu memang pernah ia baca, segala point yang tertera di sana membuat keningnya

ali senyum kamu yang sehangat mentari pagi. Juga Vally, putri kebanggaan Papa sampai kapanpun. Jika seorang Ronald sudah membacakan surat ini di depan kalian, artinya Papa sudah bertemu

ngatannya. Duduk bersantai di sofa kesayangannya sembari membaca majalah bisnis. Ditemani Mommy di sampingny

ali dalam benaknya. Satu per satu nama keluarga dari pihak sang papa, mendapat bagiannya. Ia tak peduli. Pekerjaan a

Val beritahu, betapa bisnis Papa harus

alau kita

a tanggung jawab besar, Xena. Nanti kamu pasti tau. Sekaran

Xena be

tau cowok yang naksir kamu memangnya?" goda Va

u engga

sekeren Riga pasti

. Kak Riga memang keren, sih. Kak Va

a. "Suatu saat, akan datang pria seper

itu buyar begitu saja. Xena ingin memaki siapa pun yang menyentuhn

Riga Angkasa. Ini amanat

encemooh serta tak terima yang bersu

Pria ini hanya orang luar! En

enempatkan posisi tertinggi di sana. Lal

cil tapi paling tidak, nantinya Djena akan kembali ke tangan yang sah. Selama masa

, yang mengada-ada dengan sura

satu per satu semua orang yang ada di depannya. Xena tau, aura kelam yang Riga tampilkan dalam soro

. Masing-masing dari mereka saling berpandangan juga memberi tatapan tajam ke arah Xena dan Riga.

i, seorang Vallerie tidak bisa memimpin roda Djena, maka Aldrich Riga Angkasa sementara waktu yang akan mengurus semuanya. Pembagian dividen akan tetap ber

etahui. Dan kini? Ah, itu belum seberapa dibanding dengan p

g akan mengurus Xena hingga bisa memimpin Djen

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka