HIGH SCHOOL LOVE ON
Matian ngalahin nilai matematika Lo! Supaya lo bisa nyapa gue!" ucap Rir
anya nyesek banget!" kata Riri yang sedan
Devan. Padahal lo kan ganteng Pinter lagi. Heh, harusnya Lo tuh bisa te
ahnya segera di sambut oleh sang mama. mama Sofi te
ini kamu ikut mama yuk!" kata m
baik kaya gini, pasti ada apa apa
ada produk skincare serta
a siapa?" tanya
san . Mama yang akan jadi asisten kamu. Oke sayang, sekarang kamu ganti baju dulu
jajan dengan baik di atas meja. Ada
nan. Banyak endorsan enak juga nih," kata mama Sofi sambi
n segera keluar dari kamarnya
aya gitu aja udah ganteng!"
yang," kata mam
uduk den
nanti mamah foto ya, kamu harus bergaya yang bagus nih pertama ja
i depan kamera. Dengan wajah hitam manis dan postur tubuh yang tinggi serta hid
lesai juga dan telfon berdering. Ad
ma dengan cepat menyambar ponsel mili
berbakat les matematika?" Tany
anget badannya pah. Nggak bernagkay les matematiak dulu sehari ng
sa menggelar na
mama bilang aku lagi saki
kit. Kenapa tiba tiba jadi sakit? Papah pulang sekarang juga!" Kata laki l
au ke rum
fokus aja jadi selebgram. Nggak usah jadi juara matematika
ke dalam kamarnya. Karena ia t la
" kata mama dengan menempe
kamar Devan. Lalu juga pura pura ada bubur di at
Kamu jangan mau di Perintah les matematika sama papah," kata mam
engar. Itu adalah
ing kamu diem aja deh. Biar keliatan lemes,"
, papah kan lagi kerja," kata mama de
Tanya laki la
n Devan..dia lagi sakit lah, lagi istirahat j
" kata papah dengan cepat berja
ya papah memegang lengan Deva
m saja menurut a
h pah? Devan emang sakit pah,"
tau! Mana barang barang endorsan itu? Mau papah buang! Ngapain
amar Devan. Sang mama dengan meminta
an semua nih," kata mama dengan memegang lenga
isa dapet nilai matematika yang bagus! Mama itu sela
apa yang papah inginkan? Devan itu nggak suka matematika pah?!"
arahan di dada. Devan segera pergi dari kamar d
ba Devan belum ju
seperti setrika. Mereka berdua sanga
Devan sampai nggak pulang gimana co
ni papah lagi usaha nelpon semua temen k
an tahu pah. Orang Devan di sekolah ngg
yang dingin. Ia juga bingung harus pergi kemana. Ia tak mempunyai keberanian
evan tentu saja di pukuli lagi. Ka
akan kabur lagi dari rumah," kata mama deng
asa sakitnya. Ia memendam kemar
ukulan. Ia menaruh sabuk celan
n segan segan mencoret nama kamu dari kartu keluarga! Pulang
sambil.terus menunduk menaha
tangannya masih saja terasa. Ia bingung bagaimana n
an. Kalian harus bersikap b
u?" tanya cowo dengan rambut ke
dulu," kata guru itu dan d
lin diri kamu ke semua temen ke
lau itu aja gampang buat say
masuk sekara
cantik sekali. Karena blasteran Indonesia dan Jerman. Rambut pirang terurai pendek hanya sebahu ta
guys!" seru hendro
dengan kecantikan bea. Baik laki laki maupun perempuan. Tapi berbeda dengan Devano. Ia sama sekali tidak tertar
b. Semuanya tertawa karena mendengar logat bea yang ternyata bahasa gaul
ya" kata Bu Risma tersenyum
n sopan melihat ke Bu Risma dan wajahn
. Panggil aja Bea. Gue pindahan dari
g nggak ada cowo ganteng ya?" tanya Hend
sudah waktunya istirahat. Silahkan bea kamu duduk di
menuju ke tempat duduk di sebelah Devan. Devan hanya diam sa
uk bersama rasanya membuat
ertas di atas meja milik Devan. Tak sengaja lengan atasnya menempel ke lengan De
entar aja langsung sensi,
ling jijik liat cowo Pinter. Rasanya tuh kaya sok banget gitu
pa judul puisi dan isinya. Nanti tugas kalian semua itu membacakan
api kenapa anak di samping gue malah ngerjain mate
ser duduknya ke Devan. Mu
Indonesia. Kenapa lu ngerjain
uduk di samping gue. Lo nggak boleh ber
menyender ke bela
au aja siapa gue," kata B
gkat telapak tangannya
aya ngerjain tugas matematika sih," kata Bea dengan berani dan mem
tematika kamu ke dalam tas!" p
erintah Bu Risma. Meski di dalam hatin
a ya Lo," kata De
o Devan. Btw nama Lo bagus ju
hirnya Bea mendengarkan lagu lewat headset bluetooth miliknya. Guru tentu saja
hanya ketukan ketukan kecil. Matanya sampai terpejam dan kepalanya mengangguk angguk cepat meskipun tidak t
nggi tapi bea sama sekali tidak mendengarnya. Akhirnya Bu Risma memerintahkan Deva
n rambut bea yang mengenai tel
gan keras melihat marah wajah Deva
l bu Risma den
e arah Bu Risma d
ya Bu?" tanya B
inan hape sambil denger musik!"
puisi itu ngebosenin banget Bu. Jadi saya de
Murid baru aja belagu banget kamu ya. Ibu kasih kamu nilai lima! Udah sekarang kamu keluar
udah saya keluar nih ya," kata Bea dengan
a hanya bisa geleng ge
ni banget sama Bu Risma," u