Gadis Ternoda
ana yang hanya tamatan SMA tak bisa berharap banyak untuk mendapatkan pekerjaan enak, apalagi di zaman yang s
kitar pelipis dan lehernya. Tapi dia tak boleh menyerah, dia harus mendapatkan p
ari mengusap keringat di dahinya, tenggorokannya terasa keri
udian seorang wanita berpakaian seksi dengan da
a!" sapa w
, namun kemudian membelalak kala mengingat siapa se
a sontak beranj
pakan teman SMA Diana itu tersen
pangling dan enggak mengenalimu!" D
, "Pantas kamu kayak orang
mengamati Miranti dari bawah sampai
kalau enggak perawatan, mana bisa sepe
at mengingat dirinya yang saat
sini?" tanya Miranti m
lelah dari tadi keliling mencar
pat peker
emah, wajah cantik
pekerjaan?" Mirant
ahnya berubah antusi
pokoknya, dan b
ma
ho
gernyit,
pengunjung dan menjamunya, pokoknya
nak, pekerjaan apa
yak, apalagi kalau pengunjung puas dengan kerja kamu, bisa dapat bon
angat butuh pekerjaan saat ini, dan sekarang kesemp
enggak? Kalau enggak mau,
iana mengangguk setuju, "Iya, aku mau.
rand Luxury, tapi kamu harus berdandan yang cantik dan pakai pakaian yang bagus! Soalnya kita
emunya harus
kalau siang dia ada peker
g. Kalau gitu aku minta
nyebutkan satu per satu nomor
lam, ya. Aku masih ada u
. Terima
egas masuk ke dalam mobiln
ndapatkan pekerjaan!"
an cantik dan mengenakan stelan kemeja putih lengan pendek serta rok hita
an menghampiri Diana, "Hai,
pakai pakaian yang rapi sep
bukan interview kerja yang formal, kok.
rain ini interview kerja seper
i mobil, kamu pakai itu aja. Kayakny
guk pasrah, "
ke mobilnya dan mengambil pakaian
ke dalam hotel berbintang
masam. Dia sudah mengenakan pakaian yang Miranti pinjamkan, namun dia merasa ta
ain, Mir? Ini terlalu
cocok pakai ini, kamu jadi
Sabrina yang memamerkan pundak serta sebagian dadanya memang sa
t menemui orang itu, nanti kamu bisa kehilan
deh!" Di
dulu!" Miranti mengeluarkan sebotol minuman
Mir?" seli
a, sudah cepat mi
minuman itu, Miran
a pergi! Yuk!
ilet dan buru-buru naik
tu kamar hotel, tak lama kemudian pintu itu te
eng yang mengenakan kemeja hitam
, yang tadi saya ceri
asuk!" pin
dia suruh, jangan melawan. Nanti kamu akan me
ngsung kerja?" ta
masuk!" Miranti men
u ...." Diana
Pria itu kem
skipun perasaannya mulai tidak enak. Entah mengapa dia merasa gelisah, ja
anya pria itu seraya
na,
an. Panggil Revan aja," pinta pria bernama
nnya semakin tak enak, dia kia
k." Revan hendak meraih tangan Diana, tapi d
amar itu, tapi langkahnya terhenti karena mendadak
ia memeluk Diana dari belakang dan me
elukan Revan. Namun tentu Revan tak ingin melepaskannya begitu saja, dia semakin mengeratkan pe
mendapatkan sentuhan dari Revan, dia seolah ing
, dia mencumbui Diana sampai gadi
merenggut kehormatan Diana tanpa ada perlawanan yang berarti dari gadis m
tersenyum senang melihat jumlah uang yan
ranti sinis, Diana tak tahu jika tadi dia sudah mencampur
*
mbung