Gairah Suami Perkasa
di Vill
apa Marvin sembar
berlarian dan membukakan pintu. "Marvin suamiku? Kenapa kau bisa p
a Winston yang masih setia dan terus menunggu kehadiran Marvi
nah sekali pun mereka datang dan menanyakan kabar. Bagi mereka kesalahan Mar
pisah dari Marvin, namun Gennifer tidak mau menurutinya, alasannya karena
ncetak senyum walaupun sedari tadi m
elum pada berangkat bekerja. "Aku ingin tahu kabar keluargamu," ucap
Winston terperanjat dan matanya membeliak, "Marvin? Kau melari
aku tidak terbukti bersalah. Hasil penemuanku terbukti sebagai bahan bakar
arena cap sebagai mantan narapidana masuk ke tubuh keluarganya, Derick e
is, Ayah. Semua tuduhan tidak benar. Silakan cek sendiri di pengadilan." M
sangat menyukai Marvin, tapi semenjak Marvin di penjara, Elena sangat jijik mel
tap seorang mantan napi kotor yang tidak pantas berada di kediaman Keluarg
ulu kami berharap kau menjadi pahlawan di keluarga kami, ternyata ka
au rupanya menantu yang tidak bisa diandalkan, Marvin! Kami menyesal telah
tidak ingin bisnis kami berantakan seperti bisnis Keluarga Rock." Lalu Derick mendongakkan kepa
dia malah dihujani dengan berbagai macam makian dan umpatan. Namun, Marv
ri. Aku yakin, sebagaimana harapan kita satu tahun yang lalu, bahwa Keluarga
hwa kau bisa menjadi dewa perang di antara dua keluarga! Justru, kau adalah bencan
gar bisnis mereka bisa bertahan. Mereka tidak hanya kekurangan dana, tapi juga sumber d
k-seok juga. Sementara statusmu sebagai mantan napi jelas akan mempersulit semua jalan bisnis. Kami tidak p
lalu berkata, "Ayah harus ingat dengan semua prestasi dan pencapaian Marv
mbali menyeringai dan berkata, "Itu dulu, sebelum dia menjadi seorang tahanan, sebelum dia dianggap teroris
u yang memalukan! Jangan pernah bermimpi menjadi pria sukses dan pahlawan di Keluarga W
Winston, hanya saja statusnya sebagai suami dari Gennifer masih ada. Dalam waktu satu
n kesetiaannya melebihi segalanya. Bahkan dia rela dimaki dan dihina oleh ora
Marvin di hadapan banyak orang, di media sosial, dan di mana saja. Bagi Ibu, Marvin adalah soso
. Ya, Ibu akui, tapi itu dulu, waktu dia belum berstatus narapidana. Sekarang, dia tidak bis
sangat berubah drastis seratus delapan puluh derajat. Jika dulu dia selalu
iba Russel menjerit dari tangga, "Wow! Adik iparku yang sangat me
25 itu untuk meledakkan penjara agar bisa meloloskan diri ha? Teroris yang sangat menakutkan. Kau jan