Hasrat Kedua
Dafa menjaga jaraknya dengan
m lah. Oh ya Mas k
menjawab dengan ketus la
r Dafa, berulang kali Vania menya
dan kiri. Ia mencari d
aknya. "Syukurlah! Senja tidak melihat Vania dan aku
lagi. Ia membeli dua es krim rasa coklat strawberry dan du
membawa nampan berisi
um dan Salsa
a!" Dafa menunjuk sebuah saung
ke arah saung. Sesampainya di sana
Om ajak ke sin
nget!" ser
sini lagi ya Om
saya
l menikmati es krim. Suasana
r bermain dengan seru. Saling menggelitik satu sama lain, hingga suara tawa mereka terdengar
kencang dong! Nanti Om Dafa nggak bisa konsentra
" Si kembar menja
anum dan tersen
nah aku temui. Saat bersama kamu, aku merasa j
Aku itu nggak istimewa
ng anak perempuan yang cantik. Dan
dak sengaja didengar o
Ayah kita?" Shanu
seneng nggak kalau O
ng se
mengenai hubungan Ibunya dengan si lelaki bernama Dafa. Mereka
ampai di rumah. Senja dan ke
ak ikutan
pernikahan kita. Kita nggak mungkin hidup
hut Senja sam
Beli aja makanan matang. Di sini ada banyak warung. Kalau malas keluar, kamu pesan online saja." Dafa me
Senja canggung mene
inep dulu di rumah Ibu. Kalau nggak ada halangan, dua atau tiga hari lagi k
kan tangan dan berpamitan. Mobil Dafa deng
enja kepada kedua anaknya yang saat ini t
sang Ibu. Mereka masuk ke dalam ru
ton kartun,"
ta nonton,"
iaan yang terpancar dari k
yang mereka inginkan. Terima kasih ya Mas. Karena kebaikan hatimu, kami bisa se
el milik Sen
ebuah pesan teks singkat yang masuk ke ponselnya.
r pel
dari nomor tidak dikena
aku seperti ini?" Senja mencoba u
a untuk menelepon, si pemilik nomor ti
t telepon dariku? Siapa d
nomor asing itu kembali
bukanlah musuhmu. A
k ke ponsel Senja, benar be
rus mengirimkan pesan dengan
, terdengar suar
gunakan jaket warna hijau be
elihat kurir pengantar paket yang membaw
tnya
nggak pes
a Senja Mah
nggak merasa p
man dari
afa, Senja baru mau mener
meja tamu. Dan kurir yang mengant
ut. Setelah dibuka, ternyata isi paket itu
elip di dalam kotak coklat. "Terima kasih suda
afa, tapi handphonenya kembali mend
umu supaya cepat menikah d
Kali ini Senja mengabaika
dilempari menggunakan bat
ejauhan, terlihat seorang lelaki mengenakan topi
a yang barusan mengir