MENJADI ISTRI DADAKAN CEO AROGAN
bah dengan segera, setelah melihat keberadaan Lavendra, yang duduk di sebelah Daza sam
rsebut, kemudian sebelah tangannya melayangkan tampara
datang ke kantor Daza! Kamu seharusnya di ruma
anya sendiri karena merasa sangat dan amat kaget sekali di kala tersebut. Lora yang masih belum puas
an Daza. Daza yang tadinya kelihatan sedang maka
ikanmu ayam! Tapi kenapa kamu memilih makan ayam dari si wanita murahan ini!" teriak dar
ya tertahan di dalam tenggorokannya, dan itu membuatnya merasa sangat amat tid
mbuskan dengan sangat amat pelan sekali. Ia melirik ke arah
dagangan junkfood yang cukup terkenal di daerah sini, "aku baru saja mem
Daza, berhadap dengan besar bahwa pria tersebut akan senang karena sudah dipesankan ma
tersebut kini juga berserakan di lantai. Lora tentu saja kaget melihat sikap
uangku! Kenapa kamu malah mem
ng kamu bawa dijatuhkan di lantai dengan sembarangan? Kamu harusnya berpikir, masih bagus
za yang cukup panjang tersebut. "Jadi sek
tahu kalau dirinya dinikahi hanya sebagai formalitas? Perasaan Daza tidak
avendra. Dengan suara yang sangat kasar, Lora berkata kepadanya, "Jalang murahan! Kalau sudah jadi
kerja Daza jadi sangat kotor sekali. Perasaan bersalah muncul di benak dari Lavendra. Dengan sigap, Lavendra menga
ku minta OB untuk datang memb
akan di sini, jadi aku yang akan
i yang terdengar sangat jelas, dengan segera langsung menarik tanga
arkan ya biark
ut. Mau tidak mau, Lavendra memilih untuk menurut dan juga langsung menghindari tatapan matarkan aku ambil kotakku
lebih banyak, Lavendra meninggalkan ruangan Daza, dan kembali ke ruang karyawan yang tentunya menj
enar mem
rasa kalau sudah cukup sepi karyawan yang ada, segera menuju ke lift untuk menuju
iri di depan matanya, orang yang ada di dalam lift adalah Daza. Sial sekali m
iam saja?
ra, yang akhirnya dengan
bawah juga. Rasanya benar-benar canggung
sendiri, kan?
pulang naik bus,
u kamu istriku di sini. Aku tidak mau kamu mendapatkan perlakuan spe
sakit dan pastinya terasa sangat terluka. Apakah tidak ada sedikit saja, hati nuraninya u
ift terbuka. Mereka berdua keluar dari sana. Daza tampak cukup gagah dan berwibawa, b
s pada saat itu, dirinya segera berlari. Ini daerah yang dirinya tidak tahu, makanya dia merasa sangat d
tnya?" ucapnya sendiri setelah pu
ana nama halte ini. Dengan sangat teliti, Lavendra mengamati apakah
palagi dia kan baru saja bekerja, uang darimana? Minta ke Daza juga tidak yakin diberikan. Akhirnya dirin
am ketika dirinya sedan