Bangkitnya Sang Menantu Benalu
yntia menggedor-gedor pintu kamar Stefan. Anehnya, bukan cacian dan lontaran sarkas yang dilempar, melainka
kau sudah
, lalu menjawab, "Sudah dari j
idak begitu mengenakkan. Senyum dipaksa. Senyum ada maksud.
ta, "Ada tugas untukmu sebelum
Bu? Aku siap
i, semua yang kotor
Segera ak
Tak ada satu pun yang dil
gil suami dan
pembantu baru," uca
i bersih!"
masih ada yang ko
ih duit lima puluh ribu ke istrimu?! Duit sed
ah-mudahan hari ini aku dapat orderan banyak, Ayah, bila perlu aku
, aku tidak ingin kau merendahkan istriku dengan n
ah. Baiklah, mulai hari ini akan a
an ibu mertuanya. Tapi, belum sempat Stefan pergi, ibu
akukannya? Katany
bisa melaku
Stefan dan Lionny di rumah. Lionny tak sampai hati melihat suamin
kau belum
lik badannya, kemudian menjawab dengan tanpa ada ke
elakukan pekerjaan
reka percaya bahwa aku
ya kalau kau
menantu dan ipar benalu di rumah ini. Aku tidak ingin dicap sebagai menantu
ok-besok tidak usah lagi kau melak
nya makan tidur dan jadi benalu. Aku ingin membuktikan pada keluar
ertuanya melolong dari dapur, "Kau lihatlah, halaman kita kotor sekali. Banya
u mertuanya dengan sepenuh hati. Dipotonginya rumput-rumput, lalu d
Lionny mendekati ibunya sambil meyakinkan bahwa Stefan benar-benar sembuh. D
pantas mendapatkannya. Paling satu minggu
10 p
tar Kambang Iwak, masih berada di kawasan Bukit Kecil. Stefan terkejut pas ingat bahwa
ta bantuan kep
ta
anyak dan bisa diberikan untuk istrinya. Ah, bukan rezekinya, pikir Stefan.
egas ke salah satu restoran yang berada di sekitar Taman Kam
Tolong
iver yang tampak murung. Badannya kurus dan kulitnya hitam belang karena
" tanya Stefan sambil memb
dirinya sendiri terputus. "Hm. Buat
r jam
6," balas
bagaimana? Sama s
Palingan tiga orderan. Sampai
puluh ribu. Bensin dua puluh ribu. Terus makan. Terus belum lagi kalau merokok. Terus kal
Mudah-mudahan beso
santai dan supel, ditambah John ngobrolnya nyambung dan tidak sombong, maka Stefa
sepeser pun hari ini karena orderan pertama tadi pembayaran non-tunai. Sekitar ja
or beliau dengan alasan akan malu jika nanti diketahui oleh semua anak buahnya bahwa bel
i kantor PT Sanjaya Sawit, pas di depan salah satu kantor bank
race. "Mana temanmu itu? Kat
, Pak. Sepertinya dia
isa membantu perusahaan kita nantinya kalau dia bisa lupa dan
oleh bosnya. Dia berjalan di atas trotoar penuh dengan kekesalan.
sih?! Katanya kau akan memb
ce," balas Stefan
di atas sepeda motor. Meskipun berulang kali meminta maaf, G
dia harus kejar setoran malam ini. Jika malam, orderan food lebi
eran saja. Duit cash yang didapat hanya tiga puluh lima ribu plus ong
keluarga. Sengaja mereka belum masuk ke kamar h
ngucek hidung. Ibu mertuanya memandang dengan jijik dan ingin muntah
enantu sialan? Ramai? Istrimu
ya keringat dan debu di keningnya. Matanya merah karena seharian terkena angin jalan
as hari ini seharian. Enam puluh lima ribu dipotong bensin dua puluh ribu. Jajan lima rib
lima puluh ribu!" sentak ibu mertuanya
pat tertegun berdiri di sampingnya. "Maaf, rezeki hari ini hanya se
Stefan," bala
Kau ini masih gila! Empat puluh ribu! Apa kata tetangga n
dan Luchy undur diri, sambil memekik
isa diandalkan dalam mencari uang. Besok kau cuci lagi piring dan pakaian. Terus kau
>>0<
h telah me
like, komen,
rus kisa