Lidah Tak bertulang
ar urusan kita ini" si ibu-ibu itu menggulung lengan g
ang ada di resort melihat ke arah mereka. Membuat si ibu panik,
g jawab!" Erwin berbicara serius
, Ticha menangis tergugu mem
k ibu dan membuat barang belanjaan ibu jatuh berserakan." Ticha menghapus sudut matanya
u yang tadinya marah-marah sek
engaja (melotot ke arah Erwin). Pak Erwin, gimana sama karyawan bapak ini? Apa dia sengaja membuat nama saya jelek! Malah p
ir jika ibu yang berada di dekatny
r-besarnya jika memang sekretaris saya ini bersalah." Erwin me
ngan gemas, lalu ia ke
Huhuhu ... Kenapa bapak gak percaya sama saya." Ticha semakin menja
li panik di sertai bingung. Sebelumnya memang d
ang lelaki muda menghampiri
rsebut, lalu ia tersenyum dan b
wanita muda ini menangis?" si lelaki mu
rah lelai tersebut
Erwin menatapnya datar. Namun, dap
ngan lelaki yang be
investor ternama dari Jawa, kan?" Rara
sekitar dagu dengan kumis tipis di atas bibirnya
i Ningrat. Bisa dikatakan Erwin dan Naldi adalah musuh bebuyuta
ganteng ini orang sama pak Erwin. Tapi, soal kekayaan, pak Er
epada ibu ini (menunjuk Rara) yang jelas-jelas dia bersalah k
i, ia marah dan jengkel k
a yang salah? Kamu juga wanita muda bego! Pinter banget kamu bersandiwara! Tinggal bilang mengakui semuanya dan memi
eming saat melihat R
di pandang meny
Ticha, dari tatapan matanya merek
ugup, kini ia berhasil
inta maaf sama ibu, kenapa ibu gak juga memaafkan saya yah. Saya tahu kalau saya salah, tapi kan saya sudah meminta maaf."
ekspresi Ticha sekarang, karena
natap Rara, membuat Rar
Rara, bibirnya
aaf. Apa salahnya ibu memaafkan dia? Bukanka semua o
ngendarain motor ugal-ugalan kayak begitu, ka saya yang rugi. Udah pantat saya sakit, badan saya rasanya remuk. Terus itu belanjaan saya kebanyakan sudah pada rusak!" Rara semakin emosi me
balik wajahny
n, karena ia bingung ingi
Rara. Jujur, kami gak tahu tentang kejadian yang sebenar
cha?" Rara menatap Ticha yan
manya Ticha." ja
ik ibu dan Ticha sama-sama minta maaf. Gak ada salahnya untuk saling mem
Asalkan dia meminta maaf yang tulus!" tega
duk, entah kenpa Ticha masih menunduk. Sudah sek
ampingnya, ia segera mencole
u kini tubuh Ticha ambruk ke lan
ekali tidak panik. Ia justru emosi deng
rusahaan anda lagi! Sama karyawan gak tegas! Bedain mana pingsan beneran dan mana pings
in dan Naldi yang masih b
n Rara, kini ia lebih mengkhawatirkan
k ada deh. Bangun ah!" batin Tich
ya, Ticha berpura-pura menged
sih setia menonton drama lan
a seluruh kelopak matanya, ia pun seger
!" Ticha memegang kepalanya yang terasa berdenyut, karena
SAM